Xiamu Qingyan belum pernah mengalami penghinaan seperti itu sebelumnya. Di Negara E, dia adalah anak perempuan yang terhormat dari keluarga Xiamu, dan semua orang akan menyambutnya dengan hormat. Namun, wanita ini justru mengabaikannya, dan kata-katanya bahkan bernada sarkasme dan penghinaan.
Xiamu Qingyan sangat marah sehingga tubuhnya terus gemetar.
Ketika dia melihat pria yang baru saja berjalan, dia tiba-tiba merasa bahwa tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan pria itu dengan cukup baik. Dia tidak tahu bahwa ada seorang pria yang bahkan lebih sempurna daripada Xirong Ziye. Ketika pria itu menundukkan kepalanya dan tersenyum, dia terlihat sangat lembut, dan Xiamu QInyan sepertinya bisa mencium aroma bunga yang berasal darinya.
Saat dia menyaksikan itu, mata Xiamu Qingyan dipenuhi dengan kecemburuan yang begitu intens.