Vian setengah berlari masuk ke dalam rumahnya. Ia berada di kantor saat ibunya menelfon dan menyuruhnya untuk cepat pulang. Karena takut sesuatu hal buruk terjadi, ia bahkan menyetir dengan kecepatan di atas rata rata. Sampai di rumah, ia justru melihat pemandangan yang tidak-jauh dari kategori berbahaya.
Vian menatap ibunya yang tanpa rasa bersalah, ia juga melirik Briena yang hanya tersenyum dan mentertawakannya.
"Sudah, sudah! Cepat sana!" Ibu Vian mendorong putranya untuk lebih mendekat ke arah Briena yang hari ini sudah mengenakan pakaian olahraga. Ada seorang wanita muda yang juga dikenal oleh Vian, seorang instruktur senam.
"Apa apaan ini? Mama memintaku pulang hanya untuk menemanimu senam kehamilan," omel Vian dengan raut wajah tak suka.
Mau tahu kisahnya, baca di aplikasi sebelah
https://m.dreame.com/novel/bEgMKJV6s0PN/frux4sXZw==.html