Tải xuống ứng dụng
2.5% Naruto Story : Love, Decision, And Hatred / Chapter 1: Prolog : Homecoming
Naruto Story : Love, Decision, And Hatred Naruto Story : Love, Decision, And Hatred original

Naruto Story : Love, Decision, And Hatred

Tác giả: VaughnLeMonde

© WebNovel

Chương 1: Prolog : Homecoming

Terbaring dua rival abadi yang masing masing kehilangan satu tangannya saling berhadapan dengan tersenyum disebuah reruntuhan yang membentuk segel perdamaian.

"Aku mengakuinya"

Sasuke mulai berbicara, berhasil memecah keheningan diantara mereka berdua, Sementara Naruto hanya melihatnya dengan ekspresi kebingungan.

"Mengakui apa?"

"Aku kalah darimu"

Setelah berbicara seperti itu, Sasuke mencoba memalingkan wajahnya dari pemuda berambut pirang yang terbaring disebelahnya, membuat Naruto mengerenyitkan kedua alisnya, menandakan dirinya yang sedikit kesal dengan perkataan pemuda berambut hitam itu.

"Di saat seperti ini kau masih saja memikirkan tentang rivalitas kita!"

"Hn"

Sasuke hanya membalas perkataan Naruto dengan singkat sambil tersenyum. Cahaya matahari mulai menerangi keduanya ditandai dengan berakhirnya pertarungan mereka sebagai musuh dan kembalinya hubungan pertemanan mereka.

Di lain tempat Kakashi sedang berusaha membuka sebuah portal dimensi menggunakan mangekyou sharingannya yang telah diberikan obito kepadanya saat melawan Kaguya.

Perlahan muncul sebuah gambaran tempat dari portal yang dibuat oleh Kakashi, dan sekarang terlihat dengan jelas tempat yang dimaksud, yang tidak lain adalah lembah kematian.

Kakashi kemudian berjalan memasuki portal tersebut dengan dibantu oleh Sakura yang sudah sadar dari genjutsu milik Sasuke. Setelah melewati portal, Kakashi dan Sakura terkejut melihat keadaan lembah yang sudah sangat hancur, patung di kedua sisi lembah sudah tidak terbentuk lagi, menandakan terjadi sesuatu yang dahsyat di lembah ini sebelum mereka datang.

"Ternyata benar mereka disini."

Kakashi berbicara kepada Sakura sambil melihat dua orang terbaring di dasar jurang di bawah mereka, Sakura yang mendengar perkataan Kakashi segera melihat ke arah mata Kakashi memandang, Sakura sedikit terkejut setelah melihat Naruto dan Sasuke sedang terbaring di atas sebuah batu, dan langsung menuju ke tempat dua orang tersebut berada. Sementara kakashi memilih berdiam di tepi jurang karena kehabisan chakra.

Setelah Sakura sampai, diringa Sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya, kedua rekannya terbaring dalam keadaan babak belur, dan yang lebih parahnya salah satu dari kedua lengan mereka hilang entah kemana. Hal itu segera memunculkan instingnya sebagai ninja medis, segera dia berjalan menghampiri mereka berdua untuk memberikan pertolongan pertama. Sakura tetap ingin berusaha tenang sembari memberikan pertolongan pertama pada luka kedua orang tersebut dengan ninjutsu medisnya.

"Sakura chan terima kasih."

Naruto hanya bisa tersenyum setelah melihat kedatangan Sakura. Sementara Sasuke hanya bisa melihatnya dengan ekspresi sedih.

"Sakura..."

"kalian berdua jangan bicara dulu aku harus fokus menyembuhkan luka kalian."

Sasuke tidak dapat meneruskan kata katanya setelah Sakura memotong perkataanya, meminta drinya dan Naruto untuk diam.

"Maaf"

Sekarang Sasuke berhasil meneruskan kata katanya, membuatnya sedikit mendapat perhatian dari Sakura.

"Maaf untuk apa?"

Sakura mencoba mengerti perkataan Sasuke, namun tetap fokus mengobati luka kedua temannya itu.

"Maaf untuk semuanya"

Sekarang semua menjadi jelas, Sasuke ingin meminta maaf atas apa yang selama ini dia lakukan, namun dia tetap berekspresi sedih, menandakan dia tidak mengharapkan Sakura dengan cepat memaafkannya.

"Shannaaro...Baka!"

Perkataan Sasuke sukses membuat Sakura yang berusaha tenang menjadi terbawa emosinya, perlahan air mata menetes dari mata Sakura, sementara Naruto hanya bisa tersenyum melihatnya, menandakan dirinya mengerti bahwa Sakura sudah memaafkan temannya yang berambut hitam itu.

Sementara diatas lembah, Kakashi sedang melihat ke arah mereka bertiga, dan tersenyum dibalik maskernya.

"Akhirnya mereka kembali"

Kakashi sangat senang setelah melihat kejadian itu, membuatnya berpikir, akhirnya semua anggota timnya sudah kembali bersama. Kakashi lalu segera bergerak  mendekat ke tempat mereka bertiga berkumpul, setelah merasa chakra sudah sedikit pulih.

Sementara di tempat mereka bertiga, Naruto dan sasuke perlahan bangkit dari posisi tidur mereka, lalu melihat ke arah Sakura yang masih meneteskan air matanya, melihat hal itu Naruto segera teringat Sesuatu, dan segera tersenyum sambil mengacungkan jempolnya pada Sakura.

"Sakura chan lihatkan aku bisa membawa kembali sasuke!"

Perkatan Naruto sukses membuat Sakura melihat kearahnya dengan ekspresi terkejut, terlintas kembali memori 3 tahun lalu, dimana Sakura memohon kepada Naruto untuk membawa Sasuke kembali, memori itu membuat air matanya semakin deras, merasa sangat berterima kasih kepada pemuda berambut pirang, yang telah menepati janjinya itu.

"Baka...arigatou Naruto"

Sakura segera melompat ke arah Naruto, dan memberikannya sebuah pelukan hangat, Naruto yang awalnya sedikit terkejut akhirnya membalas pelukan Sakura dan tersenyum.

"Arigatou Sakura chan"

Baru kali ini Naruto memberanikan diri untuk membalas pelukan Sakura, merasa dirinya pantas mendapatkan pelukan hangat itu. Sedangkan Sasuke hanya tersenyum melihat mereka berdua begitu pula Kakashi yang baru sampai ke tempat mereka bertiga. Lalu segera terlintas di dalam pikiran Sasuke, dia dan Naruto harus segera mengakhiri jurus mugen tsukuyomi.

"Naruto"

Sasuke segera memanggil temannya yang masih asik dengan pelukannya dengan Sakura, Sementara Naruto yang mendengarnya segera mengalihkan pandangannya pada Pemuda berambut hitam yang sedang melihat kearahnya.

"oh iya aku hampir lupa"

Naruto seakan mengerti dengan maksud panggilan dari temannya itu, lalu dia segera melepaskan pelukannya terhadap Sakura, begitu pula Sakura yang menyadari dirinya sudah terlalu lama memeluk Naruto.  Perlahan Sasuke dan Naruto mulai berdiri sambil mendekatkan kedua tangannya, dan segera membentuk sebuah segel tangan dengan kedua tangan mereka berdua.

Segel tangan yang akhirnya melepaskan pengaruh jutsu dari Mugen Tsukoyomi.

Di lain tempat terlihat Hinata yang masih berada di dunia genjutsu, sedang bersama putrinya yang bernama Himawari, mereka berdua sedang mengunjungi sebuah makam, yang tak lain adalah makam dari Hyuga Neji.

"Apa paman akan suka dengan ini?

Himawari baru saja meletakan beberapa bunga matahari diatas makam Neji, namun ekpresinya masih terlihat cemas, menandakan dirinya takut, pamannya tidak suka dengan bunga matahari.

"Tentu Saja" 

Hinata hanya bisa tersenyum kepada putrinya itu, mencoba meyakinkan putrinya yang sedang cemas itu.

"Neji ni san."

Hinata kembali teringat momen 15 tahun lalu, saat Neji mengorbankan dirinya untuk melindungi Hinata dan Naruto, kadang mengingat hari itu membuat Hinata sedih, namun dia juga sangat berterima kasih, karena berkat pengorbanan Neji, dirinya masih bisa melanjutkan hidup, dan sekarang impiannya sudah terkabul.

"Ya menikah dengan Naruto-kun" batin Hinata.

Pikiran itu membuat Hinata tersipu malu, namun saat tengah asik memikirkan hal itu, Hinata tiba tiba merasakan dirinya ditarik keluar dari dunia, membuat dirinya seketika hilang kesadaran.

Hinata segera merasakan terik matahari menyengat matanya, membuat Hinata perlahan membuka matanya, dan betapa terkejutnya dia setelah melihat keadaan yang telah berubah. Segera badannya refleks untuk bangun dari posisi tidurnya, ya dia kembali lagi ke medan perang 15 tahun lalu, setidaknya itu yang ada dipikirannya, namun keadaan terlihat berbeda, tidak lagi terlihat pertarungan di medan perang, hanya terlihat beberapa orang yang menunjukan ekspresi yang sama dengan Hinata, ya kebingungan.

Hinata melihat kembali sekitarnya dan akhirnya tersadar bahwa dirinya sedari tadi berada di dunia genjutsu yang mengabulkan semua keinginan orang yang terkena genjutsu itu, seperti dunia mimpi. Lalu Hinata segera bertanya tentang hal yang dialaminya ini kepada anggota klannya yang berada di depan dirinya.

"Jadi dari tadi kita semua terjebak didalam genjutsu?"

"Benar sekali Hinata-sama itulah yang tadi saya dengar dari kapten Kakashi"

Mendengar hal itu membuat Hinata terkejut, jadi benar semua hal itu adalah mimpi, perasaan Hinata sekarang campur aduk, merasa sedih karena ternyata hal yang diinginkannya terjadi didalam mimpi, namun merasa senang berhasil selamat dari jutsu yang bisa membahayakan nyawanya itu.

-

Tiga hari telah berlalu semenjak perang dunia shinobi berakhir, semua orang masih berduka, karena banyak sekali rekan maupun sahabat mereka yang gugur dalam perang, termasuk Naruto dan teman temannya yang kehilangan salah satu teman terbaik mereka, Hyuga Neji.

Hari ini adalah Hari pemakaman pahlawan perang yang gugur. Semua shinobi desa Konoha menghadiri acara pemakaman ini, Naruto dan teman temannya berada di barisan yang paling depan. Sekarang Naruto melihat ke arah depan, dimana  terdapat beberapa nisan yang bertuliskan nama Nara Shikaku, Yamanaka Inoichi dan Hyuga Neji salah satu dari teman baik Naruto.

"Arigatou Neji"

Naruto hanya bisa berekspresi sedih, meratapi kepergian sahabatnya yang telah mengorbankan hidupnya untuk melindungi dirinya dan teman temannya, sedangkan disebelah Naruto berada terdapat Lee, Tenten, dan Hinata yang sedang menangis meratapi kepergian Neji.

-

Satu minggu setelah hari pemakaman para pahlawan, sekarang desa Konoha sudah kembali normal, dunia shinobi sudah kembali damai. Sekarang desa Konoha baru saja mendapatkan Hokage Baru, salah satu dari empat pahlawan yang berhasil mengalahkan Kaguya Otsutsuki, ya Hatake Kakashi.

Terlihat Kakashi yang sekarang berperan sebagai Rokudaime Hokage berdiri di depan salah satu sel tempat Sasuke ditahan.

"Sasuke ini hari pembebasanmu"

Sudah seminggu lebih Sasuke ditahan di penjara desa Konoha, namun karena perannya yang penting dalam mengakhir perang shinobi, akhirnya membuat kelima desa besar setuju untuk membebaskannya dibawah pengawasan rokudaime hokage, yaitu Hatake Kakashi mantan guru Sasuke.

Sementara itu di rumah sakit Konoha, terlihat Naruto sedang duduk disebuah bangku taman rumah sakit sambil melihat ke arah langit pagi yang cerah di desa konoha. Naruto yang sedang asik tidak menyadari ada beberapa orang yang sedang mendekat kearahnya.

"Sudah lama tidak bertemu Naruto"

Naruto segera tersadar dari lamunannya, setelah seseorang memanggilnya, lalu dia segera mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang berkunjung untuknya. Sekarang dia melihatnya, Gaara, paman Bee, dan paman Raikage datang berkunjung untuknya.

"Ah Gaara, paman Bee, paman Raikage sudah lama tidak bertemu"

Naruto segera bangun dari posisi duduknya, dan mulai bergerak menghampiri tiga orang yang berada tidak jauh dari tempatnya berada.

"Yo sudah lama tidak bertemu Naruto"

Bee segera mengarahkan kepalan tangannya pada Naruto, naruto yang melihatnya kemudian segera membalas kepalan tangan dari bee sambil tersenyum.

"Naruto.."

Gaara segera memberikan sebuah indikasi untuk berjabat tangan dengan Naruto, Naruto yang melihatnya segera menjabat tangan Gaara.

"Kau menyelamatkanku lagi"

"Aku juga"

"Begitupula denganku"

Semua orang hanya bisa tersenyum, dan merasa berterima kasih kepada jasa Naruto yang telah menyelamatkan mereka semua dengan mengakhiri perang dunia shinobi keempat.

Beralih ke gerbang utama Desa Konoha terlihat disana tim taka, sakura dan Kakashi sedang berdiri di pintu masuk gerbang.

"Sasuke kun kau yakin akan pergi? tangan buatan tsunade shisou sebentar lagi akan siap"

Sakura masih mengkhawatirkan teman satu timnya itu, baru saja dia bebas dari penjara dia sudah berkeinginan untuk pergi dari desa lagi.

"Aku harus melihat dunia ini dan menebus segala dosa masa laluku"

Sasuke mencoba mempertegas kembali tujuannya kepada Sakura, mencoba meyakinkan temannya itu untuk tidak perlu khawatir lagi.

"Ingat Sasuke kau dan timmu dibebaskan karena kontribusi kalian dalam menghentikan perang dan juga perkataan Naruto, Naruto lah pahlawan sebenarnya disini dan perkataanku juga sebagai rokudaime Hokage."

" hn "

Sasuke hanya membalas singkat perkataan Kakashi sambil tersenyum, menandakan dirinya mengerti tentang tanggung jawabnya sekarang, untuk tidak lagi menjadi ninja buronan yang dapat membahayakan kesepakatan perdamaian antara kelima negara besar.

Sebelum tim taka berjalan meninggalkan desa, Sasuke dikejutkan dengan suara panggilan yang ditunjukkan kepada dirinya.

"Sasukee!" 

Terlihat Naruto yang sedang berlari mengarah ketempat mereka bertiga berdiri sekarang.

"ini aku sudah menyimpannya untuk momen ini"

Naruto segera mengeluarkan sebuah benda dari kantung belakangnya, memberikan benda tersebut kepada Sasuke, yang tidak lain adalah ikat kepala sasuke dulu semasa genin. Sasuke menerimanya dan berterima kasih kepada Naruto.

"Sasuke kun ayo!"

Dari kejauhan suara Karin terdengar memanggil Sasuke untuk cepat cepat bersiap pergi, mendengar hal itu membuat Sasuke perlahan mulai berjalan menjauh meninggalkan desa.

"Jaa ne"

Sakura kemudian segera melambaikan tangannya kepada Sasuke. Sasuke hanya mengangkat tangan kanannya memberikan salam perpisahan kepada kedua sahabatnya dan juga kepada senseinya. Kedua sahabatnya menatap Sasuke dari belakang, Sasuke sudah berubah sekarang, kepergiannya bukanlah sesuatu yang sama seperti yang terjadi pada masa genin dulu. Sekarang Sasuke akan kembali sendirinya ke desa setelah pengembarannya usai, tidak lagi menjadi ninja buronan yang membahayakan desa.

Kedua sahabat itu tersenyum melihat sahabat ketiga mereka akhirnya kembali kesisi mereka.

To Be Continued


next chapter
Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C1
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập