Tải xuống ứng dụng
7.02% My Teacher My Husband / Chapter 13: Ch. 13

Chương 13: Ch. 13

Centil. Genit.

Itulah kata yang cocok bagi Suzy untuk mendiskripsikan Jessica. Penjaga perpustakaan yang kerjaannya hanya gonta ganti pacar sejak dulu. Menurut Suzy, Jessica itu tipe perempuan murahan. Tidak bisa melihat pria yang segar sedikitpun. Tipe manusia menyebalkan. Atau mungkin tak tau diri?

Masa bodoh!

Maki Suzy. Ia tak pernah suka dengan penjaga perpustakaan itu. Apa bagusnya si albino itu. Suzy hanya geleng-geleng kepala, merasa prihatin pada para penggemar Sehun.

Mungkin mata mereka katarakan! Bathin Suzy.

Drrt.. drrt.. drrt..

Suzy hampir saja terlonjak kaget saat ponsel yang berada di saku almamaternya bergetar.

Mengambil ponselnya dengan santai. Melihat layar ponsel yang berkedip-kedip menampilkan nama ibunya..

Mama is calling...

Dahi Suzy merengut heran. Tumben mama tercintanya menelfon. Ada apa gerangan?

Menggeser ikon dengan warna hijau dan menempelkan pada telinganya. Suzy menjawab dengan sangat sopan.

"Ada apa wahai mama tercinta? Merindukan ku setelah mendepak ku dari rumah mama sayang?" Sapa Suzy.

Terdengar dengusan kesal dari sebrang sana.

"Oh, anak kurang ajar mama. Mama tidak merindukan mu, walau sedetikpun. Maaf saja ya!" Jawaban sang mama membuat Suzy kesal setengah mati. Yang benar saja? Benarkah wanita cantik disebrang sana mamanya?

"Lantas ada gerangan apa mama suayaaaang?" Tanya Suzy seraya memperhatikan kuku-kuku cantiknya.

"Hanya informasi. Kau pulang dengan bis hari ini. Ok!"

Apa-apaan ini? Pembunuhan berencana? Proses penghapusan nama dari daftar keluarga Bae?

"Mamaaaa,, apa kau benar-benar akan mendepak ku dari keluarga Bae?" Tanya Suzy histeris. "Sungguh kejam diri mu!" Suzy mulai berdrama ria.

"Ya. Dalam proses. Sopir sedang cuti pulang kampung karna istrinya melahirkan. Sudah ya. Mama sibuk. Byee sayang!" Ujar mamanya. Baik sekali bukan? Yap, sangat baik, hingga rasanya Suzy ingin menangis meraung-raung seraya berguling di kubangan lumpur!

"Apa yang lebih sial dari ini? Oh tuhaaan.. apa salah hamba? Hiks,, malang nasib ku!" Suzy mulai menatap langit dengan tampang memelas. Oh ayolah, jarak dari rumah ke skolahnya jauh ngomong-ngomong.

"Jika aku diculik bagaimana? Parahnya dimutilasi? Dijual? Dibuang? Oh tuhaaaan." Rengek Suzy. Lagi. Terima kasih pada mama tercinta lagi tersayangnya.

**

"Apa ku bilang. Suzy itu ganas." Rengek Jiyeon. Setelah mendapat kekalahan bahkan sebelum perang. Jiyeon tak henti-hentinya merengek pada ChanBaek couple.

"Sudah tau ganas masih mau saja memberikan tangan mu pada ikan piranha." Dengus Chanyeol. Mereka bertiga akan berada dalam masa pengasingan ngomong-ngomong.

"Mulai dari hari ini, hingga waktu yang ditentukan Suzy. Kita akan berada dalam radius SERATUS METER dari Suzy. Dan ini karna ulang mu Jiyun!" Dengus Baekhyun.

Hey, ayolah. Bertengkar dengan Suzy itu benar-benar bencana alam nasional.

Dan mereka sedang memikirkan cara untuk berbaikan dengan Suzy saat ini.

"Permen?"

"Tidak"

"Lollypop?"

"No!"

"Gula kapas?"

"Bukan."

"Barbie?"

"Dalam mimpi mu!"

"Makanan?"

"Dirumahnya banyak!"

"Lalu apa lagi?" Raung Chanyeol. Pendapatnya selalu ditolak dari tadi. Membuat Chanyeol nail darah plus emosi.

"Makanya berfikir." Teriak Jiyeon.

"Aku pulang! Pikirkan sendiri!" Marah Chanyeol. Menyandang kembali tasnya dan berlalu meninggalkan Baekhyun dan Jiyeon.

"Yak! Ini bel-"

"Masa bodoh!" Teriak Chanyeol.

**

"Ingin ku antar Cantik?" Tanya salah satu pemuda pada Suzy. Dia...

Jung terkutuk Daehyun.

"Tidak terima kasih!" Ujar Suzy. 1 Km jauhnya dari kata ramah. Setengah Km jauhnya dari ucapan yang bermakna terima kasih sebenarnya. 500 m jauhnya dari sikap manis.

"Kau ingin berdiri disini berapa lama?" Tanya Daehyun, mencoba membujuk tentu saja.

"Selamanya." Asal Suzy. Ia heran, kenapa manusia sejenis Daehyun, selamat dari bencana kepunahan.

Mustahil!

"Berhenti mengganggu ku Daehyun." Kesal Suzy. Habis sudah kesabarannya.

"Alasan?" Tanya Daehyun. Masih stay dengan motornya.

"Aku tak menyukai mu." Masih mencoba sabar, Suzy sebenarnya sudah kesal dengan pertanyaan-pertanyaan Daehyun.

"Lalu? Kau menyukai siapa?" Daehyun terus bertanya. Ia harus tau  kenapa Suzy menolaknya. Selalu. Dan jika ia Suzy sudah ada yang punya. Daehyun juga tak akan tinggil diam.

"Kau tak harus tau semua tentang ku Dae." Kali ini Suzy sedikit lebih lembut. Percuma bicara dengan nada tinggi dengan Daehyun. Anak itu akan semakin menjadi-jadi.

"Aku harus. Kenapa kau selalu menolak ku Suzy." Tegas Daehyun. Ia tak mau dibantah.

"Aku bukan siapa-siapa mu!" Ujar Suzy penuh penekanan. Kesal. Marah. Murka. Lelah. Semuanya bersatu membentuk chochocran.

"Kau hanya milik ku. Hanya aku yang boleh kau cintai!" Kali ini Daehyun sudah turun dari motor sport mewahnya. Berdiri dengan tegap didepan Suzy.

"Kau hanya terobsesi." Desis Suzy. Ia tak takut. Masa bodoh, ini masih di area skolah. Meski skolah ini juga punya Daehyun.

Daehyun maju selangkah. "Aku tak hanya obsesi!" Selangkah lagi. "Kau hanya milik ku. Itu. Mutlak!" Kali ini ia mencengkram kedua lengan Suzy, membuat Suzy meringis.

Sakit.

Daehyun entah bertemu setan apa dibandara. Ia mendekatkan kepalanya pada Suzy.

Dekat.

Suzy memundurkan kepalanya heran.

Dekat.

Mundur lagi.

Dekat.

Suzy meringis saat Daehyun mencengkram kedua lengannya untuk tak bergerak.

Dekat.

Otak Suzy masih memproses saat untuk saat ini, hingga...

TBC

SEE U NEXT CHAP

THANK U

HAVE A NICE DAY

DNDYP


next chapter
Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C13
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập