Waktu seakan berhenti, seakan tak nyata. Bahkan aku tak merasakan hembusan angin menerpa kulitku, segalanya terasa kebas, mengikuti otot-ototku yang tegang. Sementara semuanya bergerak selambat siput berjalan, lain halnya dengan sosok yang ada di hadapanku. Segala tentangnya masih bergerak, terutama helaian rambut cokelat dan manik mata cokelat cerah itu menarik perhatianku. Ku pikir aku sedang bermimpi atau mengalami halusinasi paling parah dalam sejarah, dimana mendapati sosok yang ku kenal berparas sama tetapi ada sedikit detail berbeda.