'Hoy, kau sudah tidur?'
Sesaat yang lalu tak terpikirkan olehku mengenai apa yang telah terjadi sebelum aku tertidur. Terkecuali ingatan mengenai pertemuanku dengan Joshua —oh, dengan alasan apapun tak akan pernah ku lupakan. Hingga saat melihat pesan dari Lucas terpampang jelas begitu ku buka kunci layar. Pesan tersebut terlihat biasa-biasa saja, jauh dari kejanggalan, orang lain pasti tak akan mengerti mengapa aku mengernyitkan kening sembari membaca sebaris kalimat tanya. Tentu saja karena sepulang dari karya wisata mandiri —mendatangi kampus dengan nama aneh— Lucas sama sekali tak mengirimi ku kabar. Biasanya dia akan cerewet tentang apapun, bahkan mengomentari hal-hal yang semestinya tak penting menjadi penting. Intinya dia terlalu banyak bicara.