Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Cafe Seveenth
"Alrescha kah?"
Sret!
Suara memanggil nama si pelanggan, membuat keduanya menoleh dan mendapati seorang pria paruh baya berdiri, menatap si pria yang dikenalinya dengan senyum kecil-hangat terulas.
Ya, seakan mengatakan rasa senang tanpa kata, karena semua terpancar dari sorot mata dan ekspresi wajah si pria tua.
Dan Alrescha sebagai orang yang ditatap merasakan itu.
Alrescha tahu dan bisa membedakan perasaan lawan bicaranya melalui sorot mata, meski tidak semua dan seseorang itu adalah wanita yang dicintainya.
"Tuan Ron, senang berjumpa kembali dengan anda," sahut Alrescha membenarkan, kemudian tersenyum tipis membalas senyum itu "Bagaimana dengan kabar anda?" lanjutnya seraya berjalan pelan menghampiri si pria yang dipanggilnya akrab.