Tải xuống ứng dụng
62.5% Menulis Ulang Takdirku / Chapter 25: Pengikut Tokoh Utama Pria (1)

Chương 25: Pengikut Tokoh Utama Pria (1)

Biên tập viên: Wave Literature

Ye Tianxin membeli tiket kereta api terlebih dahulu. Rencana awalnya adalah membelikan tiket kereta api yang berkasur untuk neneknya dan tempat duduk yang keras untuk dirinya.

Tetapi ketika dia sampai di loket tiket, bibi yang menjual tiket tersebut memberitahu Ye Tianxin.

"Tidak ada tiket kasur, dan tidak ada tiket untuk kursi keras, apakah kamu masih mau membelinya?"

"Ya!"

Ye Tianxin mengertakkan gigi dan tetap membeli tiket kereta tersebut. Dia sudah memikirkannya, setelah naik kereta nanti, ketika ada tempat tidur kosong dia akan menukar tiket tempat tidur untuk nenek.

Setelah membeli tiket kereta, Ye Tianxin pergi menemui neneknya.

Nenek sedang duduk di sudut jalan dengan sol sepatu dalam warna-warni yang berjajar di depannya.

Bibi Zhu duduk di sebelahnya dan terlihat sedang berbicara dengan neneknya.

Ye Tianxin jengkel dengan sikap tidak tahu malu Bibi Zhu, "Nenek."

Begitu Bibi Zhu mendongak, dia melihat wajah cantik Ye Tianxin dan mulai berbicara dengan suara meledek, "Tianxin, bukankah kamu seharusnya mengikuti pelajaran? Mengapa kamu membolos lagi?"

Ketika Bibi Zhu mengatakan ini, orang-orang yang sedang mendirikan warung di dekatnya semua mengangkat kepala untuk melihat Ye Tianxin. Tatapan mereka seperti mengatakan, 'bagaimana bisa anak ini begitu bodoh?'

Nenekmu sudah sangat tua, mengapa kamu harus membuat nenek begitu bekerja keras?

"Bibi Zhu, bagaimana kamu bisa mengkambinghitamkan orang lain dengan santai?" Ye Tianxin marah pada Bibi Zhu sambil mengemasi barang-barang neneknya, "Kenapa aku tidak ikut pelajaran, lebih baik kamu bertanya pada Ranran nanti. Hari ini ada kegiatan pasar, kenapa tidak di rumah menjaga toko? Untuk apa kamu datang menemui nenek? Jangan-jangan kamu bicara kalau kamu mau merawat nenek?"

"Gadis kecil, bibimu benar. Kamu adalah anak perempuan dan kamu akan menikahi seseorang. Kamu tidak bisa selalu menjaga nenekmu!"

"Bibimu akan menjaga nenekmu ke depannya, dan kamu juga tidak akan punya beban, kan?"

Ye Tianxin membantu neneknya berdiri, saat dia akan memarahi orang-orang itu kembali, dia melihat neneknya menepuk tangan Tianxin dan memberi isyarat kepada Tianxin untuk tidak berbicara.

"Kalian ini, matahari semakin terik, selesaikan jualan lebih cepat dan pulanglah! Urusan tentang keluarga kami, hanya aku yang tahu."

Ye Tianxin membantu neneknya pergi. Setelah mereka pergi, Bibi Zhu berkata sambil melihat ke punggu sepasang nenek dan cucu itu, "Bibi benar-benar wanita tua yang ceroboh! Gadis itu tidak berpendidikan dan tidak terampil, suka bolos kelas dan berkelahi, semuanya serba kacau, tapi bibi masih saja berharap padanya. Menurut kalian, memangnya aku tidak berbuat baik? Kenapa di mata mereka aku malah jadi orang jahat? Sudahlah, aku tidak mau mengurusi lagi. Akan ada saat di mana dia akan menangis di masa depan…"

Setelah keduanya berjalan lebih jauh, nenek bertanya, "Tianxin, bukankah kamu seharusnya mengikuti pelajaran? Kenapa kamu kembali?"

"Nenek, kita harus pergi ke Kota Beijing. Wawancara di Imperial Capital Film Institute sudah diberitahukan. Kita harus segera pergi!"

"Kalau begitu kamu pulang untuk mengemas barang-barangmu dulu, aku akan pergi membeli tiket."

Nenek panik dan hendak menyerahkan barang-barang kepada Ye Tianxin, bersiap pergi ke stasiun kereta untuk membeli tiket.

"Nenek, aku sudah membeli tiketnya."

Ye Tianxin berkata dengan pelan, "Uang yang dulu kamu berikan kepadaku, aku masih menyimpannya dan tidak menghabiskannya sembarangan."

"Anak baik."

Tiket keretanya adalah jam satu siang.

Setelah keduanya pulang untuk mengemasi barang-barang mereka, mereka pergi ke stasiun kereta.

Ye Tianxin dan nenek membawa sedikit barang, hanya baju ganti dan buku tabungan yang isinya kurang dari lima puluh ribu yuan.

Nenek harus membawanya, dia berkata bahwa di rumah bisa miskin tapi di jalan harus kaya. Tidak apa-apa menjadi miskin di rumah, tetapi ketika di luar, harus memiliki uang di tanganmu untuk mendapatkan kepercayaan diri.

Kereta akan segera datang!

Ketika Ye Tianxin dan nenek berada di luar stasiun kereta api, mereka melihat beberapa tentara yang berbaris rapi.

"Nenek, ayo kita mengantre ke belakang."

"Gadis Kecil." Seorang tentara berseragam loreng-loreng berjalan ke arah Ye Tianxin, "Kalian mau ke mana?"


next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C25
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng dịch thuật
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập