"Suamiku!"
Teriakan itu mengerahkan semua kekuatan dan emosinya. Dia berlari menuju sosok itu dengan kecepatan tercepat dalam hidupnya.
Setelah sepuluh tahun menunggu dan keputusasaan memenuhi setiap sudut tubuhnya, kejutan yang tiba-tiba ini membuatnya gembira.
"Fu Hanting!"
Dia memanggilnya dengan sekuat tenaga, sepenuhnya melupakan di mana ia berada. Seperti seorang gadis yang melihat kekasihnya, dia terlihat bahagia sekaligus sedikit khawatir.
Dia memecah kerumunan dan akhirnya tiba di tempat yang baru saja Fu Hanting lewati, tetapi tidak ada apa-apa seolah-olah sosok itu hanya halusinasinya.
"Fu Hanting!"
Dengan panggilan yang menusuk hati, dia melihat ke sekeliling kerumunan orang asing yang berlalu lalang. Matanya mulai kabur dan air mata mengalir.
Sekelompok orang menatapnya aneh. Dia menutupi hatinya, berjongkok di lantai, dan berbisik dengan suara yang menyayat hati, "Fu Hanting."
Tidak.
Tidak ada di sini.