"Maaf."
"Lagi?"
"Sekali lagi maaf. Aku turunin kamu disini ya."
Pria munggil itu sedikit mendengus kemudian menatap ke arah luar jendela mobil. Matanya berkaca-kaca, ia menahan tangisannya.
Pria yang lebih muda satu tahun dari sang kekasih kini memingirkan mobil nya tepat pada gedung apartemen milik Sepupunya.
"Sekali lagi maaf kak. Tapi teman aku lebih butuh aku."
Yang lebih tua hanya mengacuhkan nya dan beranjak turun dari sana dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada sang kekasih.
Mobil itu melaju, kini meninggalkan yang lebih tua yang saat ini menahan isakan tangisannya, ia harus kuat.
Seseorang berjalan ke arah yuki.
"Kak Yuki ."
Orang itu — Yuki, namanya — berbalik ke arah sumber suara dan langsung memeluk teman nya, sepupu Leo.
Bruk!
Ia memeluk temannya dengan erat. "Yuto, Leo ninggalin aku lagi."
Yuto dengan ragu-ragu membelai punggung pacar sepupunya. Ia sedikit tidak tega melihat sepupunya yang selalu mementingkan sahabat nya. Ia benar sahabat memang lebih penting, tapi cara ini sangat salah! Ia selalu meninggalkan Yuki demi membantu sahabat nya dalam urusan sepele. Gila!