**Alice POV**
Ughh! sialan aku tidak bisa menahan nya lagi saat melihat Air mata itu
(Hei bukan kah itu curang memaksa ku mengatakan yang sebenar nya dengan wajah itu!) bentak ku di dalam hati tapi kemudian aku memutuskan mengatakan yang sebenarnya
"Sebenarnya,...Aku hanya ingin kamu mencari saudari untuk ku." Kata ku dengan suara pelan
"Hah!!?" Shisui
"Eh!?" Aku bingung
**Shisui POV**
"T-tunggu dulu, jadi maksud mu kau hanya ingin aku memiliki lebih banyak Wanita begitu? " Tanya ke ke Alice
"U-Uhm begitu karna di sana sangat sepi." Alice dengan wajah sedih
Aku langsung melangkah ke arah nya dan memeluk nya, "Jangan kawatir aku pasti akan memiliki beberapa yang baik hati dan cantik untuk mu." Kata ku dengan suara lembut sambil mengusap kepala nya
"...Uhmm aku percaya padamu.....baikla akan ku beritahu kau tentang dunia ini." Alice dan dia mulai bercerita tentang dunia ini dan Ras apa saja yang hidup dll
"Begitu jadi dunia ini juga memiliki beberapa Ras ya dan Ras seperti Beastman di golongkan Ras Iblis ya." Kata ku dengan berpikir
"Ya itu benar tapi aku tidak masalah apakah itu Ras Iblis Manusia ataupun Pixy." Alice
"Dan apa Nama dunia ini?" Tanya ku ke Alice
"Nama nya adalah Rikoharn itulah Nama dunia ini dan ada juga Alam Dewa di luar nya tapi jelas itu bukan tempat ku ok." Kata Alice dengan sedikit melotot
"Hmm kenapa Nama nya sangat aneh?" Tanya ku karna itu Nama dunia yang sangat aneh
"Uuuuh itu hanya julukan ku sendiri dan orang-orang dunia biasanya memanggil dunia ini sebutan Bumi sama seperti dunia mu dulu." Alice dengan wajah tertekan
"Hmm ok dan juga kanapa Sharingan menjadi Roh bela diri di sini pisahkan itu aku tidak ingin keturunan ku tidak memiliki Sharingan." Kata ku ke Alice
"Uuuuh...ok kalau begitu 'Pkik'." dan menjentikan jarinya pada saat itulah seperti ada sesuatu terpisah dari Jiwa ku
"Sudah dan kau harus sering menemui ku ok." Alice
"Maaf Tuan putri tapi bagaimana aku menemui mu kalau kau ada di domain mu." Kata ku ke arah nya
"Ehehe~ Kau harus berjuang untuk membangun kan Rinne Sharangan mu agar bisa memasuki Domain ku dan kau tidak perlu buru-buru di sana memiliki garis waktu yang lebih lambat di banding di sini."
"Dah sayang sepertinya aku harus pamit dulu nanti aku akan datang ke kamu jika ada sesuatu yang kamu butuhkan atau aku lagi bosan yahh walau pun 1 detik sih tehe~" Alice dan menghilang dari pandangan ku
"Tehe, gundul mu!" Bentak ku dan mulai membuka lagi Pakaian ku lagi tapi kok tapi!
"Kyaaa!! Mesum!" Suara Calon Harem
Aku yang mendengar itu langsung menoleh ke arah nya dan bentak
"Kau yang mesum mengintip anak umur 14 tahun kau wanita tua!!" Bentak ku ke arah nya
"Apa kau bilang!!" C, Harem
Dia langsung menghampiri ku dan melihat ku dari atas ke bawah
"Chee, Cuma bocah belagu kau ya Hmm kau masih tahap awal dan berani membentak ku yang di tahap 'Earth Profound Realm'." C, Harem
Aku yang mendengar nya memucat
(Sial aku masih bekun berkultifasi!!) teriak ku dalam hati
"Hei kau jadilah Murid ku." C, Harem
"Tidak." Jawab ku seketika
"Eh! kau tidak mau kau bisa menjadi salah satu yang terkuat lo dan juga kau bisa..." C, Harem dan menunjukan belahan dadanya
Aku yang mendengar itu langsung tersipu
"T-tidak dan apa untung buat ku jika mengikuti Mu?" tanya ku
"Hmm kau bisa menjadi murid di sakte Bulu Biru dan langsung bisa masuk jika kau murid ku bagaimana." Dengan wajah harapan
"Tidak." Kata ku ke arah nya dan dia terkejut setengah mati dan aku mengalih kan pandangan ku dari nya
Setelah beberapa saat aku nelihat nya lagi dan dia yang tadi Serius sedang menangis entah kenapa
"H-hei aku minta maaf kalau aku salah." Kata ku dengan pandangan minta maaf
"T-tidak kau tidak salah aku yang salah karna memang seperti kata orang aku adalah seorang guru yang cacat." Dengan Senyum di wajah dan Air mata nya
Aku yang melihat itu baru sadar bahwa dia sebenarnya sangat baik dan baru mengakui bahwa dia juga cantik tapi tidak level Alice tapi sudah cukup untuk menggoyang dunia ini dan aku langsung menghapus Air matanya dengan tangan ku
"Bisakah kau menceritakan pada ku apa yang orang-orang lakukan pada mu aku mohon." Kata ku dan dia memerah berkat itu
"Hmm baiklah, Orang-orang sering memanggil ku sebagai Cacat karna memiliki Roh beladiri pedang karna kau tahu pedang di dunia ini tidak sehebat yang lain." Kata nya dengan pandangan sedih
Aku yang mendengar itu kaget dan tersenyum padanya.
"Hmm begitu ya, Baiklah aku akan menjadi Murid mu dan jangan kawatir Roh mu adalah yang terbaik di Alam semesta ini karna Roh pendang adalah Roh yang sangat kuat jika kau latih." Kata ku dengan senyum
"Benarkah kau ingin menjadi Murid ku tapi soal Roh pedang ini..." C, Harem
"Aku akan membantumu dan siapa Nama guru ini?" Tanya ku
"Chen Yiyin itu Nama ku." Yiyin
"Oh ok perkenalkan Uchiha Shisui." Kata ku
"Uchiha? aki tidak pernah mengenal Klan ini?" Kata nya
".....Klan kami telah musnah dari dulu dan hanya aku yang tersisa." Aku dengan pandangan sedih
"Ah maaf." Yiyin
"Hmm tidak apa-apa karna aku ingin membangkit kan Klan ku lagi sekali lagi." Kata ki dengan senyum
Dan dia akhirnya tersipu malu sambil mengalih kan pandangan nya dari ku
dan kami mulai berbicara terus dan akhirnya aku bertanya
"Jadi ini di mana ya?" tanya ku
"Kau ini apa mungkin tidak tahu ini hutan apa." Yiyin dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban
"Haaaa, Kita berada di hutan Fros karna di sini tidak terlalu ada banyak binatang Iblis jadi agak aman di sini." Yiyin dengan menghela nafas
"Begitu kah hmm....Yiyin mau ku bantu kau membangkitkan Roh beladiri mu itu." Tanya ku ke arah nya
"Hmm Roh ku memang sudah terbangun kenapa di bangkit kan lagi? dan panggil aku guru murid idiot." Yiyin
"Aduh!..duh! Bukan itu maksud ku, yang ku maksud mengembangkan nya menjadi Roh Pedanh Calestial." Kata ku dengan senyum
"Roh pedang Calestial?" Yiyin
"Huh! kau ini guru atau apa sih masa tidak tahu apa itu, baiklah ada pertanyaan apa kau percaya dengan Alam Dewa." Tanya ku dengan Serius
"Pfff! Hahahaha!! Mana ada kan..."Yiyin
"Hahaha ketawalah sepuas mu sampai kau selesai." Kata ku dengan tatapan serius
Hiyin yang melihat itu menjadi serius
"Kau bohong kan..." Yiyin
Aku hanya tersenyum padanya sebagai tanggapan