Keadaan di sana sepi sunyi. Orang-orang sepetinya sudah tidur nyenyak bersama mimpi-mimpinya. Biksu Fang dan Biksu Hong memimpi perjalanan. Mereka membagi posisi. Satu di depan, satu lagi di belakang.
Sedangkan kelima tokoh dunia persilatan berada di tengah-tengah. Bagaimanapun juga, sekarang mereka membutuhkan perlindungan. Apalagi kondisinya belum benar-benar pulih seperti pada saat normal.
"Kita akan menunggu Pendekar Naga Putih di mana?" tanya Biksu Fang.
"Bagaimana kalau di kuil? Di depan sana, seingatku ada kuil yang sudah lama tidak terpakai," jawab Biksu Oh Gak dengan cepat.
"Di mana telak kuil itu, guru?" tanya Biksu Hong.
"Di depan. Tidak jauh dari sini. Lagi pula, kita juga bisa melihat pada saat nanti Pendekar Naga Putih berhasil keluar dari markas itu,"
"Hemm, baiklah kalau begitu. Kami setuju,"
Ketujuh orang itu kemudian melesat ke kuil yang dimaksud oleh Biksu Oh Gak. Kelebatan bayangan manusia bergerak sangat cepat seperti angin menerjang.