Tidur seperti ini merupakan hal yang sangat menyenangkan, kuharap aku bisa melupakan masalah ini.
Baru beberapa saat aku merasakan kenikmatan, ada seseorang yang kembali mengetuk pintu kamarku.
Apa dia tidak tahu ada seseorang yang sedang mencari ketenangan jiwa disini.
Siapa sih orang yang menjengkelkan ini.
Namun, kuputuskan untuk tidak menghiraukan suara itu karena aku ingin tidur.
Ketukan kedua pun kembali kudengar, namun dia tidak bicara apapun soal dirinya, apa jangan-jangan pihak musuh sudah menyadari keberadaanku disini.
Tapi, tentu saja itu tidak mungkin. Kurasa ini kecurigaan berlebihanku saja.
Sebaiknya aku membukanya saja, meski aku tidak tahu dia siapa.
Karena akan sangat merepotkan jika orang itu terus mengetuk pintu kamarku.
Aku pun bangun dari tempat tidurku dan berjalan untuk membukakan pintu kamarku, palingan juga dia Tris yang sedang mabuk. Setidaknya aku bisa membicarakan hal ini dengannya. Selagi memutuskan langkah selanjutnya.