Mensa membelakakan mata ketika Sean menariknya ke dalam pelukan.
"I miss you."
Sesaat Mensa terpaku dengan perkataan yang Sean lontarkan, namun Mensa segera melepaskan pelukan Sean kemudian menepuk-nepuk pipi agar Sean cepat terbangun.
"Sean bangun sekarang juga atau gue tinggal disini?" Ancam Mensa.Tak menyangka jika akan sesulit ini untuk membangunkan Sean.
Akhirnya Sean membuka mata, mengerjap-ngerjapkan mata dan berapa terkejutnya Sean ketika bangun melihat Mensa yang sedang berdiri di hadapannya dengan raut wajah garang.
"Mensa? Kok lo—"
"Ssstt, mending lo turun sekarang, koper lo udah turun duluan nih," Mensa menunjuk koper putih yang berada di sampingnya.
Sean baru teringat bahwa sejak semalam Lano sudah mengatakan mereka akan berangkat bersama Mensa.
Bukannya segera keluar, Sean kembali bergumam. Tidak ada tanda-tanda Sean akan segera keluar dari mobil.