"Ampun, Nek! Ampun!" Adella menjerit sambil memegang kupingnya. Di belakangnya Bu Genti sedang menjewer kuping Adella dengan mata melotot dan wajah marah.
"Makanya jangan seenaknya aja ngatain Nenek! Nanti bisa kualat kamu! Walaupun Nenek bukan orang kaya seperti neneknya Emily, tapi Nenek tulus dalam merawat dan membesarkan kamu sedari kecil. Seorang diri!"
"Maaf, Nek," ujar Adella sambil meringis kesakitan. Dalam hati Adella merasa bersalah telah membandingkan neneknya dengan nenek Emily. Neneknya benar, Adella beruntung dibesarkan oleh Nenek. Daripada ikut dengan ibu atau ayahnya, tapi menderita karena tidak akur dengan ayah dan ibu tirinya. Bahkan dengan saudara-saudara se- ibu atau se - ayahnya pun Adella tidak dekat. Karena sedari kecil mereka memang dibesarkan terpisah.
Nenek Adella sangat hebat karena sudah bisa membesarkan dan mendidik cucunya itu dengan baik. Meski kadang-kadang merasa kesepian, setidaknya adalah tidak kekurangan kasih sayang.