"Tunggu Kisaki!" seru Fukube yang segera menghentikan langkah kakinya.
Kisaki pun berhenti dan menoleh ke arah Fukube dengan wajah tak bersemangat.
"Jadi, kamu tadi sebenarnya tujuannya hanya ke sini?" tanya Fukube memastikan, karena kok setelah ke sini tiba-tiba ingin pulang begitu saja.
"Ah~ itu bukan urusan kakak." Jawab Kisaki dengan begitu dinginnya, "Tapi, terima kasih kak Fukube ... telah memberitahuku soal kakakku." Dia mencoba untuk tersenyum tipis walaupun hatinya dilanda kebimbangan dan kegelisahan.
"U-um, baiklah." Jawab Fukube dengan nada agak gelisah. Kini yang bisa dia lakukan adalah duduk menenangkan diri dan menunggu kepastiannya.
Seberapa lama dia harus menunggu kepastian yang harus Kanna ungkapkan? Tapi, dia percaya kalau wanita itu pasti tidak akan lupa dengan semua ini.
Begitu Kisaki membuka pintu apartemennya, ponsel Fukube pun tiba-tiba berdering dan itu adalah panggilan masuk dari seseorang yang sudah lama kabarnya dia tunggu-tunggu.
"...!!"
Hal yang telah pergi harus kita relakan karena kita tidak bisa mengharapkannya untuk kembali.
Menjadi dewasa itu berarti kita harus siap menikmati masa tua dan kita tidak bisa mengharapkan kembali diri kita untuk menjadi anak-anak sekalipun kita menginginkannya.