"Apapun yang kamu katakan. Aku akan selalu melakukannya, tidak hanya pada kamu saja. Tapi, kepada semua orang yang bisa jadi berada di posisimu karena aku manusia bukan monster yang tidak punya hati." Ucap Jeha tanpa ekspresi.
"Bagaimana kamu melakukan hal tadi? Tidakkah kamu tau kalau itu bisa membahayakan dirimu hah?" Lanjut Shin dengan tatapan yang menyala buas.
"Saat aku akan membuka pintu mobil, aku tidak sengaja melihat pistol dari balik semak-semak tertuju padamu. Aku ingin mengejarnya, namun kejadianya begitu cepat sehingga menyelamatkanmu lebih utama."Jelas Jeha dengan detail.
"Harusnya kamu tidak melakukannya, kamu harusnya mengejar orang itu agar kita tau siapa yang menyuruh mereka. Satu tembakan di tubuhku tidaklah begitu buruk bagiku." Ucap Shin dengan memalingkan wajahnya dari Jeha.
"Karena aku tidak akan rela melihatmu bersimbah darah. Jadi, berhenti mengatakan hal yang sia-sia!" Kata Jeha seraya membukakan pintu buat Shin.