Mendengar pertanyaan Lion. Dua orang anak buah Mark keluar dari sebuah ruangan sambil menyeret Hyun Ae yang terikat, ada darah segar terlihat di sudut bibirnya dan lebam di wajahnya.
"Mungkin kamu juga merindukan asistenmu. Makanya aku juga membawanya kesini." Ucap Mark sambil tersemyum licik.
Lion merasa patah hati melihat kondisi keluarga, sahabat dan asistennya. Kalau saja Jeha tidak mabuk mungkin orang-orang ini hanya tinggal nama.
"Aku sudah memperingati kakek dan Ayah angkatmu ini untuk tidak mengacaukan rencanaku. Karena aku biasanya tidak mengenal kata ampun. Mereka yang berkhianat sama seperti hewan yang harus di bunuh lalu di makan dagingnya. Tapi, bukan aku yang memakannya, melainkan para harimau lapar yang aku plihara." Kata Mark seraya menjambak rambut Ny. Tresia.
"Ahhhh... " ringisan Ny. Tresia memecah suasana sepi dan gelap di gedung itu.
"Yaaa... Lepaskan Oummaku!" Teriak Lion dengan mata yang memerah.