Jeha menatap gadis itu semakin aneh, dia benar-benar tidak tau bagaimana caranya membujuk seorang gadis.
Seketika itu, ia tiba-tiba jadi dilema, antara mengabaikan atau membujuk gadis itu agar tidak menangis dan berteriak lagi, sungguh dia merasa sangat terganggu.
'Dasar gadis menyebalkan... apakah dia sebuah kutukan?'
Jeha menarik nafas panjang. Setelah itu ia melompat dari pohon itu menuju balkon Elena.
Jeha bertengger sambil berjongkok diatas bibir balkon, menyadari kedatanganya Jeha, Elena pun mendongak dan kaget sehingga dia rebah kebelakang.
"Hey ... Lelaki gila! Kenapa kamu ada di rumahku? Apa kaku mau mencuri? Dan ngapain kamu bertengger seperti burung hantu di sana? " Tanya Elena dengan ketus.
Jeha menyipitkan matanya sambil berkata, "Karena di sini ada hantu."
Mendengar perkataan Jeha, Elena langsung bangun dan histeris, dia menempelkan dirinya didekat Jeha dengan menutup matanya, tubuhnya pun ikut gemetaran.