"Ibu sarapan saja dulu, biar pelayan saja yang membuat kan bubur untuk Ayra." kata Leo pada ibu nya yang terlihat panik, karena Hana sudah menganggap Ayra sebagai putri nya sendiri.
"Bubur buatan ibu adalah yang paling enak, dan sangat cocok untuk di konsumsi orang sakit." kata Hana yang sudah tidak bisa di ganggu gugat lagi.
Hana pun bergegas menuju dapur untuk segera bertarung dengan peralatan memasak, ia tak memperduli kan suami dan putra nya yang mengoceh agar diri nya lebih baik untuk sarapan terlebih dahulu, dan biar kan para pelayan saja yang membuat bubur untuk Ayra.
Setelah selesai sarapan, kini David berpamitan untuk segera berangkat ke kantor, sedang kan Leo masih menyempat kan diri untuk melihat Ayra ke kamar sebelum berangkat ke kampus nya.