"bumm,sebuah ledakan terjadi hingga seorang terpental sejauh 15 m.
Kini darah mengalir dikepala seseorang yang terpental akibat pukulan kuat dari seorang ahli tahap puncak yang mendominasi.
Eru: adik,jangan terlalu impulsif jika kau gegabah kita tidak bisa mendapatkan informasi.
Eqi: kakak,bukankah tugas kita membolehkan membunuh,bahkan kita diizinkan menghancurkan desa.
"menghela nafas dan berbicara.
Eru: adik, jika kita membunuhnya lalu yang lain tidak ada alasan untuk dateng kemari.
Eqi: apa maksud kakak?"tampak kebingungan terpancar dari wajah eqi.
Eru: hadeuh,kau hidup sudah bersamaku sudah lama tapi kamu tidak mengerti maksudku."tanpak kekesalan tergambar jelas.
Eqi: oohh,jadi seperti itu kak,jika seperti itu aku mengerti"sembari mengangangguk yang terpikir untuk mereda amarah sang kakak.
Eti: tahan amarahmu kak,lebih baik kita fokus untuk kesembuhan kakak ke-3."sembari membukuk dengan rasa hormat.
Eru: yah baiklah,sebaiknya kamu kembali membantu kesembuhan kakak.
Eti: tenang saja,kakak ke-3 hanya perlu istirahat saja mungkin hanya perlu beberapa hari untuk kesembuhannya.
Eru: beberapa hari kenapa bisa selama ini bukankah tubuh dia bisa menyembuhkan secara otomatis belum lagi dia diantu obat dan kamu.?
Eti: yang di bilang kakak memang tidak salah tapi dalam serangannya hampir terkena orb jiwanya dan didalam serangannya ada racun teratai.
Eru: racun teratai?bukankah itu racun yang memfokuskan menyerap mana.
Eti: benar sekali kak,dan karena racunnya dekat dengan orb jiwa jadi ini harus hati-hati untuk mengeluarkan racunnya ini pula yang menjadi alesan kenapa memerlukan bebepara hari.
"disisi lain 4 anak berlari tanpa henti dengan tergesa-gesa, pintu kecil itu mungkin yang sebelumnya bibi katakan tempatnya disana."yang menunjuk arah dibalik pohon besar mungkin terlihat samar tapi disitu terlihat ada pintu kecil.
"tok,tok
Arif: bibi rui ini aku, anak dari penjaga 9,luli sang duri bunga.
Rui: ohh begitu,kenapa yang memberi kabar anaknya sendiri apa ibumu sudah mempercayakannya padamu.?
Arif: bibi,aku tidak mengerti maksudmu tapi sekarang ibu ku dalam pengejaran pasukan penyihir.
"perlahan pintu itu terbuka."masuklah."pintu langsung tertutup rapat dan pintu itu langsung kembali tersamarkan.
"sesosok wanita muda berpakaian brokat hijau dengan keanggunan duduk dibangku dengan raut wajah serius tapi meskipun begitu pancaran kekuatan sekilas terasa yang mengerikan.
Rui: duduklah,dan ceritakan semuanya padaku apa yang terjadi.?
Arif: maaf bibi rui,tapi ini sudah tidak ada waktu lagi untuk menjelaskan,mohon untuk dimengerti.
Rui: memangnya segawat apa,lagi pula memangnya apa yang bisa ku bantu?
Bagas: sebaiknya bibi rui tidak perlu berpura-pura,?"yang menyela pembicaraan.
"Rui tersenyum dan mengangguk pelan,tanda dia mengerti akan apa yang telah terjadi.
Rui: memang benar aku mengetahui apa yang terjadi disekitarku,akan tetapi apakah kamu lupa,negara kita itu kalah perang sedangkan apapun yang kita lakukan itu selalu diawasi,hanya menahan diri untuk solusi terbaik mencari aman dan mengumpulkan kekuatan kita lebih cepat.
Bagas: memangnya berapa banyak bakat tersisa akibat perang,yang hanya ada sekumpulan orang bodoh yang lari tunggang langgang hanya melihat 4 musuh.
Rui: tutup mulut mu, jika bukan karena penghianatan dari kerajaan rami,mungkin.