"Memangnya, kau punya istana seperti apa? Kenapa rasanya terdengar lucu? Bukankah aku manusia dan kau bukan, memangnya bisa saling mengunjungi?" tanya Ara pada perempuan bermahkota tersebut.
"Tentu saja aku punya, aku punya istana bukan di negeriku saja, tapi juga di bumi ini."
"Ohya? Kenapa kau ingin mengajak kami ke tempatmu?"
"Karena kalian butuh tempat istirahat, bukan?"
"Iya, benar, aku tidak bisa istirahat di tempat seperti ini."
"Maka, ikutlah denganku."
"Bagaimana dengan temanku ini? Kau tidak mau membebaskan dia dahulu?"
"Aku bisa melakukannya di istana saja, kau tidak keberatan, bukan?"
"Baiklah, aku akan mencoba untuk percaya padamu, kita berangkat sekarang? Di luar hujan tidak begitu deras lagi!"
"Kau siap?"
"Si-"
"Tunggu!"
Ara dan Dewi Asmara terkejut ketika sebuah suara terdengar mencegah apa yang hendak dilakukan oleh keduanya.
Seketika mereka berpaling, dan....
"Sakha, kau lagi?!"