"Ah! Maaf! Di sana!"
Cessie menunjuk sebuah lokasi yang sudah cukup jauh ditinggalkannya hanya untuk mencari Sean.
Sean mengarahkan matanya mengikuti telunjuk yang digunakan Cessie tadi untuk menunjukkan tempat yang ia sebut markas tadi.
"Kau salah, menurut penelitian kami tempat yang aku maksud itu lokasinya bukan di sana."
"Benarkah? Tetap saja yang kau katakan itu tidak membuat apa yang kutemukan sia-sia."
"Terserah, tapi kau saja yang ke sana tidak usah mengajakku."
Sean ingin melewati Cessie, namun mendengar apa yang di katakan tadi oleh Cessie, pria itu jadi terusik juga.
"Kau ke markas yang kau maksud itu, aku tidak akan ke sana karena bukan tempat itu yang aku incar!"
"Kau tidak khawatir pada dua temanmu yang sudah lebih dahulu masuk ke sana?" tanya Cessie gigih dengan niatnya.
"Siapa?"
"Cahyo dan juga Riuu."
"Cahyo?"
"Kau ingat dia? Cahyo anggota timmu."
Bagaimana aku bisa melupakannya? Dia adalah pembunuhku pada saat itu....