Aarun menyimpan tasnya di meja dengan kasar lebih tepatnya membanting tas yang tidak bersalah itu, teman sekelasnya melihat Aarun aneh begitu pun dengan Ardo yang berdiri di belakangnya.
Aarun menjatuhkan dirinya lalu duduk di kursi, kemudian kepalanya bersandar di mejanya dan menutup wajahnya dengan lengannya. Setelah itu, tidak ada lagi pergerakan apapun.
Ardo juga ikut duduk di samping Aarun, ia bahkan belum selesai berbicara tadi tapi Aarun tidak mendengarnya lalu terdiam seperti itu.
Kevin yang sedang mengangkat kakinya di mejanya sendiri hanya bisa terkekeh pelan melihat kelakuan Aarun pagi-pagi "Dia sepertinya kelainan mental, kenapa kau tidak membawa temanmu itu ke psikiater."
Ardo menatap Kevin seolah menyuruhnya berhenti berbicara omong kosong sebelum Aarun datang memukul pria yang sering memancing emosi itu, akhirnya Kevin terdiam dan kembali berbicara dengan teman teman lainnya.