"Tunggu, kau tidak harus memaksakan diri seperti itu," kata Kinn. Aku pun segera mengatakan hal yang agak kasar, tetapi itu agar dia tidak khawatir lagi.
"Aku tidak memaksakan diri, kecuali kau lah yang benci bayi perempuan. Karena setelah semalam, aku pikir tidak buruk jika dia bergabung bersama kita."
Untungnya, Kinn mengiyakan. Jadi, mulai sejak itu, aku menandainya sebagai "Papa" dan menyebut diriku sendiri "Daddy".
Ha ha ha. Lucu bukan? Belum seminggu menikah, tapi aku sudah dapat bayi. Namun, itu sungguh tidak buruk. Malahan saat menemani Namsie, aku senang berimajinasi yang tidak-tidak. Seperti bagaimana jika kami jalan-jalan bersama suatu hari. Di sebuah taman bunga, mungkin? Aku dan Kinn akan menggandeng tangannya yang berumur 3 tahun, lalu kami berfoto seperti keluarga pada umumnya.
Ahh ... kudengar memang ada Padang bunga indah di Keukenhof, Belanda. Dan dalam kondisi belum diajak kemana pun, bolehkah aku memiliki keinginan seperti itu?