Bosan. Mungkin kata itu cukup untuk mewakili perasaan Naja sekarang. Gadis berambut sedada yang selalu dikucir kuda itu tengah terduduk di kursi paling depan sambil menopang dagu dengan tangan dan memperhatikan pintu kelas yang terbuka lebar. Menantikan kedatangan seseorang.
Tidak lama kemudian, dua orang siswa muncul dari balik pintu kayu berwarna cokelat yang sudah mulai rusak. Membuat senyumannya diam-diam mengembang tanpa disadari orang-orang sekitar.
"Pagi para bidadari-bidadari burik dua belas IPA dua! Cowok paling ganteng di kelas IPS dateng," sapa salah satu siswa tadi dengan segala tingkah menyebalkan dan percaya dirinya.
"Heh, udah bukan anak kelas sini, kepedean, pake ngehina kita lagi," protes seorang siswi yang sedang mengobrol
bersama bebeberapa teman sekelasnya di bangku paling belakang.