Wili terkejut sambil menelan salivanya penuh rasa resah. Akankah mimpi buruk yang baru saja dia alami akan menjadi kenyataan?
"Kok sepagi ini, Mah?" tanya Wili menatap tegang.
"Mamah sengaja menelephone Lelih untuk datang ke rumah ini sekarang. Siapa bilang ini masih pagi. Kamu tengok saja jam di dinding kamar ini," balas Sindi terlihat santainya padahal Wili sangat tegang dan penuh kecemasan.
Saat Wili memengok jam di dinding kamarnya, benar saja ucapan Sindi kalau ini bukan lagi. Jarum jam di dinding kamar Wili menunjukan pukul sepuluh siang.
'Ah, mana mungkin aku bangun sesiang ini. Perasaan tidurnya saja belum,' gumam Wili dalam hatinya.
"Sudah, kamu jangan kebanyakan benging. Segera mandi dan bersiap-siap. Jangan membuat Mamah dan Lelih menunggu terlalu lama karena Mamah tidak enak hati sama teman Mamah, Wil," titah Sindi.
"I-iya, Mah," balas Wili yang mulai gugup.