Bandung
Di rumah pak Krisna
Masih di ruang tengah..
"Haaahhh..", Tiyo masih mengeluh karena mencari Titah yang tidak ketemu.
"Mas jo..", seru Betta.
"Nggih, punapa ?"
(Ya, kenapa ?), tanya Paijo.
"Itu macang mas Tiyo deh.."
(Itu seperti mas Tiyo deh..), jawab Betta.
"Sampeyan ngomong menapa sih, kula mboten mangertos, menggunakan basa indonesia kamawon sanguh mboten ?"
(Kamu ngomong apa sih, saya tidak mengerti, menggunakan bahasa Indonesia saja bisa tidak ?), tanya Paijo.
"Mas Tiyo maksudnya mas jo..", jawab Betta.
"Oh iya benar juga kamu, permisi mas Tiyo, ada apa kok celingak-celinguk seperti itu ?", tanya Paijo.
"Mencari Titah, saya, mas jo..", jawab Tiyo.
"Oh mencari mbak Titah..", seru Betta dan Paijo.
"Iya..", seru Tiyo juga.
"Apunten jene Tiyo, kula karep memberitahu menawi mbak Titah saking wau enten ing griya uga mboten kemana-mana"
(Maaf mas Tiyo, saya ingin memberitahu kalau mbak Titah dari tadi ada di rumah dan tidak kemana-mana), kata Paijo.
"Oh ngono, sakmenika Titah dimana ?"
(Oh gitu, sekarang Titah dimana ?), tanya Tiyo.
"Di ruang makan..", jawab Betta.
"Saweg sarapan enjang bersama, jene Tiyo.."
(Sedang sarapan pagi bersama, mas Tiyo..), jawab Paijo juga.
"Oh ngono, nggih sampun, maturnuwun nggih lik jo, mas Betta"
(Oh gitu, ya sudah, terimakasih ya lik jo, mas Betta), kata Tiyo.
"Nggih sami-sami mas Tiyo"
(Ya sama-sama mas Tiyo), sambung Betta dan Paijo.
Di meja makan lagi..
"Loh mah, mas Tiyo mana, baru sadar aku mas Tiyo gak ada di sini ?", tanya Titah.
"Mas Tiyo pergi cari kamu, ayah kira kamu pergi keluar, kemana gitu..", jawab pak Krisna.
"Oh..", seru Titah.
"Nah ini dia anaknya, hemm..", kata Tiyo yang mengeluh saat melihat Titah yang sedang sarapan pagi.
"Salam dulu keles mas..", kata Titah yang menyindir Titah.
"Benar tuh apa kata Titah, Yo, dari ulang, salam dulu..", kata pak Krisna juga.
"Iya deh..", seru Tiyo yang mengeluh lagi saat di suruh mengulang dengan salam oleh pak Krisna.
Di depan komplek panyawangan..
"Nah kita sudah sampai, ya sudah yuk masuk..", kata Arif.
"Ampun asal mlebet kemawon rif, kita enggal setunggal kali kesini, Fandi cobi teng telepon yayang mu rumiyen kersanipun mboten nyasar.."
(Jangan asal masuk saja rif, kita baru pertama kali kesini, Fandi coba di telepon yayang mu dulu biar tidak nyasar..), pinta Arfan.
"Oke..", seru Irfandi.
Di rumah pak Krisna
Masih di meja makan..
"Assalamu'alaikum", Tiyo memberikan salam pada semua yang ada di meja makan.
"Wa'alaikumussalam", semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Tiyo.
"Langsung duduk, dan makan sarapan paginya, kalau mau ngomel nanti saja, Fira di temani ya suaminya, yang lain atau yang sudah sarapan pagi boleh meninggalkan meja makan", kata pak Krisna.
"Iya yah..", seru Tiyo dan Fira.
"Dik Titah hp bunyi tuh..", kata Citra memberitahu Titah.
"Oh iya mbak..", sambung Titah.
**
Percakapan Irfandi dan Titah lewat telepon.
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada Irfandi.
"Wa'alaikumussalam", Irfandi menjawab salam dari Titah.
"Kenapa mas, sudah sampai mana ?", tanya Titah.
"Sudah di depan komplek", jawab Irfandi.
"Oh sudah ada di depan komplek, ya sudah tunggu dulu ya di sana, oh ya mas kan ada pos satpam di sana istirahat saja di sana, nanti aku minta ayah untuk ngomong dengan satpamnya ya..", kata Titah.
"Iya sayang..", seru Irfandi.
"Ya sudah, assalamu'alaikum mas Irfandi", Titah memberikan salam pada Irfandi.
"Wa'alaikumussalam sayang ku, muah, muah, muah..", Irfandi menjawab salam dari Titah.
**
Di depan komplek panyawangan lagi..
"Haduh si Irfandi, bucin, bucin..", keluh Arif.
"Apaan sih.. ?", tanya Irfandi.
"Enggak Fandi..", jawab Arif.
"Loh Arfan mana ?", tanya Irfandi.
"Lunga.."
(Pergi..), jawab Arif lagi.
"Haa.., lunga kemana ?"
(Haa.., pergi kemana ?), tanya Irfandi lagi.
"Marang kana loh Fandi.."
(Kesana loh Fandi..), jawab Arif lagi.
Di rumah pak Krisna
Di ruang tv..
"Ayah..", seru Titah.
"Inggih nduk, enten menapa ?"
(Iya nak, ada apa ?), tanya pak Krisna.
"Aku kresa suwun tolong ayah, pareng, mboten ?"
(Aku mau minta tolong ayah, boleh, tidak ?), tanya Titah juga.
"Hayang nyuhunkeun tulung naon geulis ka ayah ?"
(Mau minta tolong apa cantik ke ayah ?), tanya bu Dewi juga.
"Nyuhunkeun tulung telepon satpam komplek mah, kabogoh abdi atos aya ti hareup komplek.."
(Minta tolong telepon satpam komplek mah, pacarku sudah ada di depan komplek..), jawab Titah yang di potong jawabannya oleh pak Krisna.
"Ayah tau maksudmu, anjeun nyuhunkeun tulung ayah untuk kabogoh anjeun eta tunggu atau istirahat ti pos satpam pan ?"
(Ayah tau maksudmu, kamu minta tolong ayah untuk pacar mu itu tunggu atau istirahat di pos satpam kan ?), tanya pak Krisna lagi.
"Muhun yah.."
(Iya yah..), jawab Titah lagi.
"Ayah telepon satpam komplek sekarang ya", kata pak Krisna.
Di pos satpam komplek panyawangan..
"Telepon bunyi, angkat telepon saja lah..", kata Diman.
**
Percakapan pak Krisna dan Diman lewat telepon..
"Assalamu'alaikum disini satpam komplek panyawangan, ada yang bisa saya bantu dan maaf sebelumnya saya berbicara dengan siapa ya ?", tanya Diman.
"Wa'alaikumussalam Diman, saya, pak Krisna", jawab pak Krisna.
"Pak Krisna yang mayor itu ?", tanya Diman lagi.
"Iya, ayah nya Titah..", jawab pak Krisna lagi.
"Siap pak, ada yang bisa saya bantu ?", tanya Diman lagi.
"Ada man, jadi seperti ini ya, pacar anak saya, Titah, kan katanya di depan komplek tolong kamu suruh tunggu di pos satpam untuk istirahat, sebentar lagi Titah, anak saya ke sana, ke pos, paham tidak kamu, man ?", tanya pak Krisna juga.
"Paham pak Krisna, laksanakan perintah bapak..", jawab Diman.
"Alus, nya atos assalamu`alaikum"
(Bagus, ya sudah assalamu'alaikum), pak Krisna memberikan salam pada Diman.
"Wa'alaikumussalam", Diman menjawab salam dari pak Krisna.
**
Masih di pos satpam komplek panyawangan..
"Tugas lagi, pacar anaknya pak Krisna, haa.., mungkin ini kali ya.., eeh hp bunyi lagi, oh whatsapp, dari mbak Titah, anaknya pak Krisna", kata Diman.
**
Percakapan Diman dan Titah lewat whatsapp.
"Assalamu'alaikum mang Diman, ini fotonya namanya aa Irfandi ya, tolong ya mang Diman..", kata Titah yang mengirimkan foto Irfandi pada satpam komplek.
"Wa'alaikumussalam, muhun neng, mang Diman sedang mencari kabogoh na neng geulis, sabar nya"
(Waalaikumussalam, iya neng, mang Diman sedang mencari pacarnya neng cantik, sabar ya), sambung Diman.
"Muhun mang Diman, haturnuhun nya"
(Iya mang Diman, terimakasih ya), kata Titah lagi.
"Muhun neng geulis, sami-sami"
(Iya neng cantik, sama-sama), sambung Diman lagi.
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada Diman.
"Wa'alaikumussalam", Diman menjawab salam dari Titah.
**
Di depan komplek panyawangan lagi..
"Marang kana endi rif ?"
(Kesana mana rif ?), tanya Irfandi.
"Neng warung Fandi, Arfan tumbas banyu"
(Di warung Fandi, Arfan beli air), jawab Arif.
"Oh..", seru Irfandi.
"Ngerti ta saiki ?"
(Ngerti sekarang kan ?), tanya Arif.
"Ngerti, kowe ngomong ora gamblang sih mau.."
(Ngerti, kamu ngomong tidak jelas sih..), jawab Irfandi.
"Mungkin itu ya, pacarnya mbak Titah, coba kesana saja deh untuk bertanya", kata Diman yang melihat Irfandi dan Arif di depan komplek.
"Nih rif banyu ne"
(Nih rif airnya), kata Arfan yang memberikan air pada Arif.
"Arif tok, lah aku endi ?"
(Arif doang, lah saya mana ?), tanya Irfandi.
"Kowe mengko, neng omah yayang mu.."
(Kamu nanti, di rumah yayang mu..), jawab Arfan.
"Semprul..", keluh Irfandi.
"Hahaha..", Arfan dan Arif tertawa.
"Assalamu'alaikum, permisi, maaf saya ingin bertanya salah satu dari masnya ada yang bernama Irfandi ?", tanya Diman.
"Wa'alaikumussalam", Arfan, Irfandi, dan Arif menjawab salam dari Diman.
"Ini yang bernama Irfandi", jawab Arfan.
"Iya saya yang bernama Irfandi, ada apa pak ?", tanya Irfandi lagi.
"Pacarnya mbak Titah ya ?", tanya Diman lagi.
"Iya, benar pak..", jawab Irfandi.
"Alhamdulillah ketemu, silahkan ikut saya ke pos, nanti mbak Titah jemput ke pos..", kata Diman.
"Oh iya pak, yuk fan, rif..", sambung Irfandi.
"Nggih.."
(Ya..), seru Arfan dan Arif.
"Nih banyu ne, aku nguyon mau"
(Nih airnya, aku bercanda tadi), Arfan memberikan air pada Irfandi.