Saat ini sudah larut malam. Pei Ge menatap dengan penuh cinta pada tiga anak yang sedang tidur sebelum dia meninggalkan kamar diam-diam.
Pei Ge menggerakkan mulutnya tanpa berkata-kata ketika melihat pria itu membuat teh untuk dirinya sendiri dengan santai di ruang tamu.
"Apa kamu bertanya pada putramu?"
Pei Ge berjalan menghampiri Ji Ziming dengan lengan terlipat di depan dadanya.
"Iya." Ji Ziming mengangguk ringan.
"Apa yang Qiao Jingyun inginkan saat berbicara terakhir kali dengan Ji Chi?"
Pei Ge merasa agak frustrasi bagaimana acuhnya Ji Ziming tentang masalah ini.
Ini adalah anaknya, tetapi Pei Ge lebih khawatir pada bocah itu ketimbang Ji Ziming.
"Hanya bicara untuk menikah dengan keluargaku. Jangan mengkhawatirkannya. Tidak peduli apa pun yang terjadi, aku tidak akan menikahinya."
Ji Ziming menyipitkan matanya saat meletakkan cangkir tehnya.
"Jangan khawatir; dia akan segera menghilang."