Pengumuman ujian untuk kelas tiga sudah terdengar meluas. Itu tandanya, waktu mereka di sekolah hanya tinggal menghitung bulan. Bahkan tidak sampai satu tahun lagi.
"Gila. Udah mau ujian aja" ujar Galih menggerutu.
"Iyah, anjir. Gue belum siap pusing" sahut Andi.
"Aksa sama Daffa mah, enak. Mereka kan pada cerdas".
Aksa dan Daffa menyesap rokoknya, saling membalas asap.
"Makanya kalian belajar. Jangan main game mulu" sungut Daffa.
"Eh, tapi lo inget, gak? Dulu kan si Daffa culun. Kok sekarang bisa laki banget?"
"Ini namanya glow up. Boleh aja dulu gue cupu dan kuper. Tapi sekarang? Jangan ditanya" sahut Daffa menaikan kerah bajunya.
"Emangnya lo, Lih. Dari dulu perasaan buluk, gak ada perubahan"
Mereka menertawai Galih. Padahal Galih terbilang tampan. Karena wajahnya yang bulat dan kedua mata yang minimalis.
"Enak, aja! Gue mah cakep. Kan gue Chinese. Orang Chinese itu nggak ada yang jelek"
"Tapi semua itu nggak berlaku buat lo!"