Setelah itu line memeriksa lenganku dan ternyata tanpa saya sadari saya telah terkena sedikit serangannya saat line akan mengunakan mantra penyembuh saya menghentikannya
"ini hanya goresan itu hanya akan membuang-buang manamu, saya membawa peralatan p3k ditas kecilku jadi gunakan itu"
"eh,tapi.."
"gunakan sihirmu saat lukaku akan mempengaruhi pertarungan,jika luka kecil ini langsung disembuhkan saya tidak akan terbiasa dengan rasa sakit pertarungan"lalu saya menguarkan cairan anti-septik berwarna kuning dan kapas saat saya akan mengunakannya mereka diambil dariku.
"saya adalah seorang support jadi aku yang akan mengobatimu"ucapnya dengan tegas seperti seorang kakak perempuan yang akan merawat adiknya yang terluka,sayapun menerima tawaran tersebut.
"cairan apa ini?"
"ini biasa digunakan untuk membersihkan luka yang biasa digunakan di tempatku,dibandingkan mengunakan alkohol atau air garam ini tidak mengakibatkan rasa sakit saat terkena luka"
"saya ingin tau bagaimana ini dibuat"
"sayangnya saya tidak mengetahui caranya"
"sayang sekali"ucapnya dengan kecewa lalu setelah beberapa saat dia selesai membersihkan luka,Kamipun mengumpulkan magic stone yang di jatuhkan goblin lalu melanjutkan perjalanan.
Dalam perjalanan sayapun bertemu dengan goblin lain tapi kali ini berjumlah 4, kali ini saya membiarkan mereka mengambil inisitif menyerang ,saat mereka menyerang dan mulai menghindari mereka dan karena cara bertarung monster didekat permukaan kekurangan kerja sama merekapun malah melukai teman mereka sendiri dan karena itu terjadi jeda sayapun segera menabas yang telah membunuh rekan mereka. Membuat 2 goblin itu marah dan menyerangku lebih bersemangat tapi saya selalu berhasil membelokan serangan mereka. Lalu salah 1 dari mereka melancarkan serangan kuat yang membuat celah lebar sayapun segera bergegas menusuknya tapi ternyata temanyapun sudah menunguku untuk melakukan itu dan membuat serangan cepat karena saya telah melihatnya di ujung penglihatanku,aku mengubah gerakan menusuk menjadi menjatuhkan diri dan meluncur kebagian bawah menuju bagaian belakang goblin dan dalam prosesnya menebas kakinya membuatnya terjatuh dan menimpa temanya yang telah melancarkan serangan.
"Agh!" teriakan goblin pun terdengar dengan itu saya segera berbalik dan menusuk mereka yang saling tumpang tindih membuat merekapun mati secara bersamaan.tanpa adanya luka kami mengumpulkan magic stone.
Tapi mungkin karena teriakan sebelumnya membuat goblin yang lain datang dan pertempuran terjadi lagi karena saya telah terbiasa dengan gaya bertarung mereka kali ini menjadi lebih cepat saat terlihat celah saya langsung menebas mereka dan membuat mereka mati. Setelah itu kami mengambil batu sihir dan melanjutkan perjalanan tak lama kamipun melihat tangga menuju lantai kedua tanpa beristirahat kami menuju ke lantai 2.
Lalu linepun bertanya
"apa kau telah terbiasa melawan monster?"Tanya dengan penasaran
"tidak,saya biasa melawan seseorang yang lebih kuat walau itu masih di bawah aturan bukan pertarungan yang mematikan"jawabku dan mulai bercerita sedikit tentang orang-orang yang telah saya lawan.
Setelah beberapa saat muncul lagi goblin sayapun bergegas maju dan saat saya menghadapi mereka saya sadar mereka telah menjadi lebih kuat di banding lantai atas tapi meski begitu saya berhasil membunuh mereka dengan taktik yang sama karena selain kekuatan dan kecepatan, teknik bertarung mereka masih sama buruknya.
Kami terus berjalan walau terkadang bertemu goblin dan tak lama kamipun mencapai lantai 3
Kamipun langsung di sambut dengan salah satu monster ikonic yaitu kobold monster yang memiliki tubuh manusia berbulu dan berotot yang memiliki kepala anjing dan dia ditemani oleh 2 sekawanan goblin,saat mereka melihatku mereka langsung bergegas.
sayapun ikut langsung bergegas kearah mereka saat kobold itu akan meninju sayapun menjatuhkan diri dan mampu melewatinya setelah melewati kobold saya bangun dan menebas goblin secara vertical dari bawah keatas.lalu saya meloncat kekanan karena goblin lain menyerangku yang disusul dengan dengan kobold yang memukulku tapi saya berhasil menghindar dengan mengeser kepalaku yang membuatnya hanya memukul tembok yang ada di belakang dan menghancurkanya.sayapun kemudian melangkah kedepan dan menebasnya dengan cepat tapi karena kurangannya kekuatan yang ada di balik tebasan itu hanya meningalkan luka yang kurang dalam,dan kobold itupun membalas dengan pukulan ke arahku bersamaan dengan itu saya merasa goblin yang akan menyakarku,tapi saya memutar badan dan membelokan serangan goblin dan meloncat kesisi lain yang menghasilkan mereka saling memukul,tentunya itu membuat goblin yang kekuatannya lebih lemah terlempar dan tidak sadarkan diri.
"saya rasa ini antara kita berdua untuk saat ini" ucapku sambil memasang kuda-kudaku
Grr
Yang dibalas dengan gereman kesal
Lalu kami berduapun maju secara bersamaan
dia menyerangku dengan pukulan lurus yang berhasil kuhindarkan dengan membelokannya mengunakan tangan kiriku. Dan dengan saat itu sayapun mengambil celah itu untuk menusuknya. Diapun mati.lalu saat saya melihat sekeliling untuk membunuh goblin yang tak sadarkan diri.
Terdengar teriakan putus asa saat menengok kearah sana saya melihat bahwa dia telah tertusuk oleh pisau patnerku line dan monster itupun menghilang menjadi batu sihir.
"apa kau keberatan ? dengan ini"Tanya line
"tidak,itu mempercepatnya "
"tapi harusku ucapkan gaya bertarungmu benar-benar unik"ucap line saat mengumpulkan batu sihir
"terima kasih"
Lalu kami melanjutkan perjalanan dan hanya bertemu dengan kobold yang menyendiri yang dapat dengan mudah saya kalahkan sampai akhirnya kami sampai di lantai empat.
Tapi sebelum kami menyelam lebih jauh kami beristirahat tidak jauh dari tangga setelah memusnahkan kobold yang ada disekitar dan menemukan tempat yang jarang di lalui.
"walau musuhnya mudah tapi karena tidak terbiasa ini menguras mentalku"ucapku sambil duduk lalu meminum air yang saya bawa,Lalu saya perhatikan line menatapku dengan aneh
"apa?katakan saja"
"jika ada yang mendengarmu dan dia mengetahui bahwa ini diving dungeon pertamamu mereka akan menangis"ucap line
"itu karena mereka hanya langsung terjun tanpa mengetahui bagaimana cara bertarung"
"saya ingin mengatakan kau salah tapi itu juga benar,kebanyakan dari mereka memang seperti itu"
"saya akan melatih sihirku jika kau tidak keberatan tolong awasi dan beri tahu aku saat ada yang mendekat"
"Tentu, kenapa tidak"
Lalu saya menarik napas perlahan dan menghembuskan untuk mempersiapkan diri dari rasa sakit dari magic circuit,lalu membayangkan diriku tertimpa tekanan air yang kuat.
Saya melihat tanganku memiliki garis berwarna kehijauan lalu mengalirkan energy ke ujung jariku dan saat terbentuk bola energy mana terlihat sayapun menembakannya ke tembok
*boom
Terjadi ledakan kecil di dinding dungeon berdiameter 10 centi
'ini peningkatan yang bagus,aktifasi saya magic circuitku sudah layak di gunakan dalam keadaan apapun,walaupun energy sihir masih banyak yang terbuang tapi sudah layak untuk menimbulkan kerusakan atau menggagu lawan walau mungkin waktu pengisian harus di percepat' pikirku
Lalu saya berusaha mengumpulkan energy magis dan membentuk sebuah huruf
Setelah beberapa saat huruf itupun setabil
'saya perlu berlatih untuk membuat huruf di udara' lalu saya menutup mata dan memikirkan arti dari huruf itu dan membayangkan itu melesat lurus.tapi kenyataannya tidak semudah itu saat membuka mata huruf didepannya berubah menjadi api tapi tidak seperti di harapkan untuk melesat lurus kedepan itu malah meledak di tempat.
*boom
"agh!"
tanganku pun terkena efek ledakan kecil dari mantraku yang membuatku mengeretakan gigi saat menahan rasa sakit dari terbakar di telapak tangan kananku.
"yuki!" teriak line yang berdiri tidak jauh dariku dan bergegas mendekat
"tunjukan padaku"lalu dia mulai merapalkan mantra penyembuh saat tangan saya sodorkan padanya dia telah selesai mengucap mantra dan kemudian tanganku terselimuti cahaya hijau,seiring berlalunya waktu tangan sayapun membaik dan kamipun kembali tenang
"apa yang kau lakukan!,bagaimana jika kau tidak bisa memegang senjata untuk kembali?!"
"tenang saja ini masih dalam perhitunganku"
"jadi apa kau sengaja gagal dalam sihirmu?!"
"tentu saja tidak,saya tidak ingin terluka,walau saya terluka kau masih ada disini di tambah saya bisa menggunakan tangan kiri untuk memegangnya"
"tetap saja itu mengurangi kemampuanmu dan apa sebenernya kau lakukan?"
"saya melatih sihirku,kalau saja tadi tulisannya setabil pasti tidak akan terjadi masalah"
"sihir sendiri!"
"dari loki saya telah mendengar bahwa tidak ada yang menggunakan Bahasa tadi sebagai sihir"
"sihir apa itu?,jika kau tidak keberatan"
"tentu saya tidak keberatan memberitahumu tapi saya mohon kau harus merahasiakannya dari yang lain"ucapku dengan serius.
"tentu saja saya tidak akan memberitahu yang lain"
"sebenernya ini bukan ciptaanku tapi saat ini selain diriku saya yakin tidak ada yang mengunakannya,ini disebut runic magic,apa kau pernah mendengarnya?"
"tidak"jawabnya dengan mengelengkan kepalanya
"dari tempat tinggalku rune adalah bahasa yang digunakan oleh suku kuno,sihir menurutku seperti sastra jika kau mengerti apa maksud kalimat yang di ucapkan dengan energy sihir dunia menerjemahkan dan menghasilkan fenomena yang diinginkan tentunya kau harus memiliki kemauan dan imajinasi yang kuat"lalu saya berhenti sebentar agar dia menyerap apa yang disebutkan
"..lalu rune adalah seni Bahasa rahasia,1 rune sendiri bisa melambangkan banyak arti karena itu kita perlu wawasan yang luas mengenai 1 rune,rune yang saya lemparkan ( ᚴ ) kenaz melambangkan api tapi jika kita ingin mengunakannya untuk hal lain kita juga bisa mengunakan itu, menurutmu apa yang api lambangkan?"
"apa yang dilambangkan api?mungkin..keberanian,kekuatan,anggresif,kehancuran?"
"kau benar tapi untuk kehancuran adalah efek negative dari mengunakan api,dalam beberapa kepercayaan api melambangkan transformasi,kehidupan,semangat,tapi untuk rune kenaz dalam sihir dapat berfungsi untuk sihir perlindungan,healing,dan yang lebih mudah api,untuk saat ini itu saja,saya akan mencoba lagi"lalu saya mencoba menembakan fireball beberapa kali menggukan rune kenaz
Setelah cukup lama dan terbakar akhirnya saya bisa menembak bola api yang layak
"akhirnya!!" sayapun melompat kegirangan dan tanpa sadar memeluk line
"saya berhasil line!,akhirnya saya menembakan api dengan sihirku"
"!!"tanpa perlawanan line menerima pelukan dengan wajah sedikit memerah
Lalu setelah beberapa saat saya sadar telah memeluknya
"maaf"ucapku dan melepaskannya
"ti-tidak apa-apa"
uhuk
Dengan berpura pura batuk dia mengucapkan selamat
"pokoknya selamat telah berhasil ayo kita masuk lebih dalam ke dungeon"ucapnya
lalu kamipun melanjutkan penjelajahan kami di dungeon