Rasanya sangat aneh sekali ketika harus satu ruangan, dengan wanita yang sudah membuat rumah tangga Putri menjadi runyam. Tapi bagaimanapun, rasa kasihan Putri tidak bisa ia tutupi. Sampai detik sekarang Putri belum tahu, bagaimana Ratih bisa menyelematkan diri.
"Ya... Apa, jadi dia sudah kembali?" Putri sedang berbicara dengan seseorang pada ponselnya, ia segera berjalan sedikit menjauh kearah jendela kamar. "Syukurlah... sampaikan salamku untuknya. Aku juga sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya."
Diam-diam Ratih memperhatikan dari kejauhan, diatas tempat tidur sambil ia menyantap sarapan pagi. Ini adalah hari keduanya berada dirumah sakit, dan kondisinya pun sudah lebih baik dari sebelumnya.
"Baiklah, aku akan menghungimu kembali. Aku mencintaimu, dan jangan lupa untuk makan teratur dan minum obatmu." Ucap Putri mengakhiri percakapan pada teleponnya.