di dalam gua yang akan runtuh Dhini dan Sasha berlari untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan batu yang akan menimpa mereka berdua.
Dhini yang memegang tangan nya Sasha langsung berlari dengan cepat,
akan tetapi...
Sasha terkena batu dari rentuhan tersebut,serta mengeluarkan darah yang banyak "Kaka"
"Sasha!!!"
Dhini yang terbangun dari mimpi buruk melihat sekelilingnya agar tidak ada yang kebangun dari suaranya.
Dhini melihat ke Sasha yang sedang tertidur pulas dan tersenyum sambil elus elus rambutnya.
*tidak apa apa,itu cuman mimpi tidak mungkin kejadian* ucap Dhini di dalam hatinya
ke esokan harinya...
matahari terbit dan suara kokokan ayam terdengar, hembusan dari angin membuat rumput rumput bergoyang.
jam 8 pagi
Theo,Nissa,Celestia,Dhini serta Sasha yang membawa tas masing masing, berpamitan dengan bibi Lisa dan anak anak di dalam rumah tersebut.
"Kaka jalan dulu yah" ucap nissa sambil bungkuk ke hadapan anak anak dan tersenyum.
anak anak tersebut merengek agar Kaka kakanya tidak pergi dari rumah "Kaka jangan pergi" ucap seorang anak berkacamata berpakaian dinosaurus
"eits... entar Kaka bakalan beli kan mainan,jika Kaka sudah pulang nanti" ucap nissa
anak kecil itu berhenti merengek dan mengelap air matanya "janji yah" ucap anak kecil berkacamata tersebut
"iya Kaka janji, dan kalian semua juga bakalan Kaka belikan mainan juga" jawab nissa sambil menunjuk ke semua anak anak tersebut.
semua anak-anak yang merengek berhenti dan mengelap air mata mereka masing masing
"kalau begitu Kak Nissa dan Kaka Kaka lainnya pergi dulu yah" ucap nissa yang tersenyum
bibi Lisa menanyakan sesuatu untuk memastikan "apa barang barangnya ada ketinggalan,mau di periksa lagi?" tanya bibi Lisa
Celestia membantu jawab "tidak ada bi,sudah pas semuanya"
Theo yang menganggukan kepalanya kebawah mengiyakan jawabannya Celestia
"kalau begitu kami berangkat dulu ya" ucap Dhini sambil mempersiapkan alat teleportasi
Dhini yang sudah mempersiapkan alat teleportasi,serta menyuruh celestia dan Nissa ke tempatnya Sasha dan Theo, setelah mereka datang. Dhini langsung memberi aba aba,untuk mempencet alat tersebut "3,2,1 aktifkan" ucap Dhini sambil mengaktifkan alat tersebut.
"dah dah semuanya,huhaha nanti Kaka belikan makanan kesukaan kalian pas Kaka pulang nanti" ucap Sasha
cahaya biru terang berbentuk lingkaran sihir di bawah mereka berlima muncul dan bersiap siap mengirim mereka berlima ke Medan tempur.
Theo dan Nissa melambaikan tangan nya ke bibi dan anak anak disana.
BAB 3.
di mantan ibu kota,Jakarta. penuh dengan kota kota yang hancur, monster-monster kiriman dari alien berkeliaran di mana mana, mengakibatkan sebagian warga tewas dan sebagian warga yang selamat mengungsi di bawah tanah.
monster tersebut berbentuk robot reptil dan ubur ubur yang mempunyai kekuatan penghancur yang luar biasa.
Sasha dan Nissa menyerang para monster kiriman alien secara membabi-buta dengan senjata mereka masing masing.
"muhahaha monster kali ini terlihat mudah yah, Nissa" tawa Sasha yang meremehkan musuh
baju tempur Sasha sama akan Dhini ia memakai batik solo (sogan) berwarna keabuan terang,dan senjata nya adalah panah api yang membara serta anak panah yang tidak terbatas.
"iya Sasha, monster kiriman para alien itu sangat mudah di kalahkan" jawab Nissa
sedangkan baju tempur Nissa memakai batik Garutan berwana biru muda,dan senjata nya adalah kapak besar berbentuk X.
di berbatuan sebelah gedung ada seorang anak perempuan yang masih kecil yang tersesat, Theo menyadari dengan adanya sinyal kehidupan. langsung memberitahu si kembar yaitu Sasha dan Dhini melewati pesan "Kaka, kita dapat pesan dari Theo" ucap Sasha sambil menyerang dengan anak panahnya ke monster itu
"iya Kaka tau" *Jeger* suara tembakan sniper melesat ke monster tersebut.
"kita harus menyalamatkan anak kecil itu" ucap Dhini
namun ada sesuatu yang mengganjal, para monster monster tersebut
"... apa mereka menyebar ..." ucap Dhini menghadap ke arah monster.
monster monster yang tersisa di kota itu masih mengamuk dan menyebar,kejadian aneh itu membuat Alicious intravana kewalahan "sial mereka menyebar, Celestia aku bakal mengikuti monster itu kamu tidak apa apa kan? sendirian?" ucap Nissa
celestia yang lagi fokus menyerang para monster dengan pedangnya, mengiyakan perkataan Nissa "iya aku bisa sendirian" Celestia yang geram pun dengan para musuh berfikir untuk "aghh sial kalau begini, element ice enternity freeze!!!" jawab Celestia sambil mengeluarkan skillnya.
skill yang di keluarkan Celestia berhasil membuat monster monster di sekeliling nya membeku. dengan kesempatan itu celestia melesatkan pedang nya ke arah monster tersebut " 1 monster,2 monster,3 monster, 4 monster,5 monster, 6 monster. haha kena kalian,rasakan nih!!" *deziing* setelah melesatkan pedang nya ke para monster,celestia mengayunkan pedangnya untuk menutupi pertarungan.
disisi lain
Nissa yang mengikuti monster yang menyebar,diledeki oleh monster itu "hah,berani sekali mereka,kalau begitu"
Nissa yang geram langsung mengeluarkan skillnya, segerombolan awan gelap mengeluarkan petir ke arah monster tersebut,
Nissa yang tersenyum,langsung meledeki para monster tersebut dan segerombolan petir mengenai monster tersebut. Monster tersebut pun menjadi abu.
dibalik layar komputer di suatu markas yang berisikan moderator dan banyak Laksamana, sedang mengawasi Alicious intravana sedang bertarung di berbagai negara termasuk Indonesia.
Alicious intravana menyebar keseluruhan belahan dunia, untuk melindungi negara nya masing masing. Rusia,China,Jerman,Jepang, US,Korea Utara, Inggris, Belanda, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil mempertahankan dan memperkuat negara nya dari serangan alien.
di markas tersebut, sang Laksamana dari Indonesia dan berbagai Laksamana lain dari beperapa negara, sedang mengadakan pertemuan di meja bundar sambil mengawasi pergerakan AI.
"So how about the Indonesian admiral, have you had any progress on your AI?" nyeletuk Laksamana Inggris yang merendahkan Laksamana Indonesia
karena bahasa tersebut terlontarkan yang berasal dari tempat asalnya, Laksamana Indonesia mengaktifkan alat di kuping nya dan menerjemahkan bahasa tersebut menjadi bahasa Indonesia, dan jika Laksamana Indonesia ngomong pakai bahasa Indonesia langsung di terjemahkan menjadi bahasa mereka, yang berati kata kata tersebut jika di terjemahkan
alat tersebut bernama translate navigator
"jadi bagaimana laksamana Indonesia? apakah kamu sudah ada perkembangan terhadap ai mu"
hal tersebut langsung di jawab sama laksamana Indonesia
"maaf kalau lancang, kita kan sudah berkumpul jadi... gimana kalau kita memakai nama kita masing masing saja Laksamana Inggris, maksudku ilmuwan William Gates" jawab Laksamana Indonesia.
sontak hal tersebut langsung di tanggapi sama laksamana Amerika serikat (US)
"tenang lah laksamana Indonesia atau mau ku panggil, ir. browoto Subianto?" tanya Laksamana US dengan suara beratnya
ia adalah Lone maks wakil dari pemimpin tertinggi dari laksamana dunia ini dan ia memiliki pasukan pertahanan militer AI (Alicious intravana) sebanyak 10k jiwa.
"sudah sudah rapatnya sudah mau di mulai nih, hei!! kamisato jangan diam saja dong" ucap Laksamana Jerman yang sedang melerai Laksamana lainnya
laksamana Jepang yang mengantuk pun menanggapi pertanyaan laksaman Jerman.
"hoaam, apaan sih Karl? biarkanlah mereka. lagian rapatnya belum mau di mulai juga kan" jawab kamisato setengah ngantuk
laksamana Jepang dan Jerman bagaikan sahabat serta rivalitas yang sangat tinggi
terhadap pemusnahan alien.
Laksamana indonesia, Inggris, US, Jepang dan Jerman berkumpul secara langsung serta negara seperti Korea Utara, Belanda, China serta Rusia melakukan rapat secara online.
ada sebuah hologram yang menampilkan Laksamana Laksamana tersebut.
dan rapat pun dimulai.
bersambung.