Mulutku perlahan lahann menyanyikan bait bait lagu kegemaranku .
"Senyumanmu...Yang indah bagaikan candu.. Ingin trus ku lihat walau dari jauh..."
terasa earphone ku dicabut sebelah. Aku menoleh kesebelah.. Lelaki itu memejamkan matanya sambil dadanya berombak laju
"Arvian?"
Dia membuka matanya perlahan dan mulutnya mengukir senyuman.
"Where are you from?"
"Cafe.."
"What are you doing here?"
"Wanna see you..."
"But why?"
" I want to tell you that i-----"
"Sayang....."
Aku tersentak...Mataku ku buka perlahan. Dan senyuman pahit ku ukir.. Semuanya hilang
Seorang gadis berlari menghampiri lelaki yang sedang ketawa bersama teman sekerja nya dan memeluk lelaki itu.
"I miss you so much.."
"Me too..How are you today?"
"I'm good.. My work already finish.. Lets go eat??"
"Sure..Guys.. I'm left cafe to you guys.. Later i'll coming back"
Lelaki itu menanggalkan Tapi dan apronnya. kaca mata dan rambutnya dibetulkan. Dia menggenggam tangan gadis dihadapannya dan mulutnya mengukir senyuman manis yang menjadi impianku..
Mulutku mengukir senyuman perit.. Sungguh Realiti itu sungguh perit.. Airmataku ingin mengalir namun ku tahan. No!! you cant crying here...Lets go home.