Tải xuống ứng dụng
100% Feelling bad to love / Chapter 6: FBTL 6

Chương 6: FBTL 6

Anna view'

"Arrghhh" kepalaku terasa berat sekali. Pasti karna udara tadi malam. Oh Shit ! Kenapa tubuh ini menjadi cengeng hanya karna udara malam.

"Asshhhhh" ku pijit pelan kedua sisi pelipis untuk mengurangi rasa pening.

Lebih baik aku mandi, semoga saja rasa pusing ini bisa hilang setelah terguyur air hangat.

Saat akan turun , tiba-tiba tubuhku sedikit oleng, rasa sakit ini kembali menyerang.

Ku paksakan jalan pelan seraya memijat kepalaku.

"Anna mukamu pucat sekali " tegur sarah

"Hm, aku masuk angin"

"Sebentar aku buatkan susu jahe"

Aku melihat sarah menuju ke dapur. Setelah beberapa menit, dia kembali dengan segelas susu di tangannya.

Aku menerima susu jahe buatan sarah dan meminum nya. "Terimakasih"

"Istirahat saja di rumah Nak" Ayah melihat ku dengan tatapan khawatir

Aku menggenggam tangan ayah. "Tidak Ayah, aku banyak pekerjaan, nanti setelah minum obat pasti sembuh"

"Anak keras kepala"

Nafsu makan ku rasanya hilang, aku hanya meminum susu buatan mama sarah sampak habis.

"Aku berangkat" Pamitku kepada semua.

Aku melirik Audrey yang sedari tadi diam.

"kenapa lo?"

"Gapapa"

"Tumben ni anak gak minta duit" batinku.

Aku menjulurkan selembar uang seratus ribu di depan nya. Namun Audrey menggelengkan kepala. Whoa Keajaiban sekali Audrey menolak.

"Buat beli obat lo aja, Nanti lo mati " katanya yang masih fokus makan.

"Ck tenang aja gue gak bakal mati . Nih ambil. " Aku meletakan uang itu di samping Audrey lalu berjalan keluar rumah.

Sebenarnya Audrey perhatian, walaupun mulutnya kasar. See ? Keluarga ini memiliki cara masing-masing untuk saling peduli .

**********

Noah terlihat fokus membaca seksama dan teliti dokumen di meja, laporan pengelolaan pengeluaran produk perusahaan yang sudah kembali stabil.

Orlado grop bergerak di bidang alat kesehatan dan make over.

Tok tok tok

"Ada yang mencari anda Pak?"

Beca muncul di balik pintu, seperti biasa penampilan Beca selalu memukau dan elegant. Noah sangat senang, kedatangan Beca membut rasa lelah lenyap seketika.

"Beca" Noah menghampiri Beca mengelus lembut kepala nya.

"Aku ingin makan siang bersama"

"Kau menjemput ku?"

" Karna aku tau kau sangat sibuk. Cepat lah aku sudah lapar"

"Beri aku waktu 5 menit"

Noah membereskan berkas yang ada di meja, menonaktifkan laptop, dan mengambil ponsel.

"Ayok" Noah merangkul pinggang Beca menuntun keluar ruangan.

Kelakuan mereka saat ini menjadi pusat perhatian seluruh karyawan di sepanjang perjalanan.

Noah berhenti sebentar, Ia melihat Anna yang masih berada di tempat, dengan wajah di letakan di atas meja sedangkan kedua tangan nya ia jadikan bantalan.

"Apa dia tidak makan" Noah ingin mendekati Anna, Namun tangannya sudah di tarik oleh Becca

"Ayok. aku sudah sangat lapar"

Noah tersenyum "Ruapanya tuan putri kelaparan"

Mereka makan di cafe dekat kantor. Setelan memesan makanan, Rebeca membuka ponsel nya, tak lama kemudian ia meletakkan kembali ke atas meja, wajahnya cemberut.

"Bukankah kau akan berkeliling hari ini?"

"Tidak jadi. Zayn ada meeting mendadak"

"Jadi ini alasan kau membawa ku makan siang"

"Aku ingin berbagi kekesalan denganmu" Nada suara Beca terkesan jutek.

Noah terkekeh melihat kekesalan sahabat nya. Rebeca masih diam dengan Noah yang memainkan rambut Beca, sesekali di elus kepalanya untuk memenangkan emosi Beca.

"Aku ingin mengatakan perasaan ku padanya" Beca menatap Noah dengan raut wajah serius.

"Apa kau yakin?"

"Aku tidak bisa menahan lebih lama lagi"

"Jika itu keputusan mu, aku akan mendukung." Noah tersenyum manis

Rebeca memeluk Noah. "Hanya kau yang mengerti aku".

Noah kembali ke kantor dengan perasaan gusar karna memikirkan perkataan Beca tadi.

Dari jauh Noah bisa meliha Anna yang berjalan tertatih, satu tangannya meraba tembok sebagai pegangan.

Semakin lama tubuh Anna semakin lemas, kaki nya sudah gemetar, tubuh akan mulai limbung, Anna masih berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh.

Tidak ada orang disini karna semua orang masih makan siang hanya beberapa orang saja yang sudah kembali.

Anna kembali mencoba berjalan dengan sisa tenagan yang ia punya, Noah masih memperhatikan Anna dari jauh, lalu tiba-tiba

Brakkk

Anna jatuh, kepalanya seakan mau pecah,

Pandangannya pun mulai blurrr. samar samar dia bisa melihat seorang berlari ke arah nya.

"Noah" Ucap Anna tanpa suara.

Harum wangi lavender menusuk indra penciuman Anna, Perlahan ia membuka mata. Setelan sadar Anna berusaha duduk.

"Apa aku sudah mati." Anna melihat seluruh ruangan berwarna putih.

"Ashhhhh" Anna memegang kepala merasakan pusing.

Terdengar pintu ruangan di buka. Anna melihat sosok pria berjalan ke ranjang tempat ia duduk.

Anna menatap lekat laki-laki di depannya, Wajah yang sangat tampan, hidung mancung, di tambah garis rahang yang terlihat sempurna. Tapi kenapa sosok di depan nya terlihat tidak asing

"Apa kau malaikat?" Tanya Anna tanpa sadar

"Terpesona Nona?" Nada sombong Noah.

"Ah ternyata si CEO sialan. Pantas saja mukanya tidak asing" batin Anna.

"Dimana ini?"

"Rumah sakit, kau tadi pingsan"

"Anda yang membawa saya kemari?"

"Ya, ku kira kau kurus tapi ternyata sangat berat. Sepertinya badan ku membutuhkan pijatan" ejek Noah

"Aishhh jadi anda tidak ikhlas"

"Aku tidak mengaatakan nya."

Ceklek

Peawat masuk membawa nampan makanan

" Permisi, saya mengantar makanan untuk Nona" Ucap Sopan perawat tadi.

"Biar aku saja" Noah mengambil nampan dari tangan perawat,

Noah meletakkan nampan di atas pangkuan Anna.

"Makan. Jangan menyusahkan orang lain terus"

"Saya tidak menyuruh Anda"

"kau memang tidak tau di untung. " Noah berjalan keluar ruangan.

Brakkkk.

Anna terkejut mendengar suara pintu di tutup dengan keras.


next chapter
Load failed, please RETRY

Chương tiếp theo sắp ra mắt Viết đánh giá

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C6
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập