RUMAH
03.15
seorang gadis bangun dari alam mimpinya, bergegas untuk ke kamar mandi mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud .
setelah melaksanakan sholat tahajud sambil menunggu adzan subuh berkumandang gadis itupun melantunkan ayat suci Al-Quran.
04.05
setelah mendengar adzan subuh berkumandang ia bergegas menuju mushola rumahnya guna melaksanakan sholat subuh berjama'ah. setelah menyelesaikan sholat subuh berjama'ah ia bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.
05.30
"SELAMAT PAGI KELUARGA KU"teriak seorang gadis yang bernama Fanya Adeline Alesky yang kerap disapa Fany/Delin.
"aduh masih pagi buat gendang telinga gw pecah aja"adu Dareen Arsenio Alesky yang kerap disapa Daren/Arsen.
sipelaku hanya memamerkan giginya yang tersusun rapih.
"selamat pagi juga anak mamah dan papah"ucap Alesky ayah dari Arsen dan Delin
"Masa cuman papah doang yang jawab, yang lainnya kayaknya ghaib deh"cibir Delin.
"astaghfirullah, iya selamat pagi kakakku yang cantik"ucap Arsen dengan nada nyolot.
Delinpun menunjukkan senyum manisnya kepada Arsen.
"mamah mana Pah,Sen?"tanya Delin
"lagi di dapur, gih bantuin mamahmu Lin"suruh Alesky.
"oke, Delin ke dapur dulu ya Pah,Sen"pamit Delin, iapun bergegas ke dapur untuk membantu mamahnya.
"mah, Delin bantuin ya?"pinta Delin pada Dara sang ibu.
"Boleh, nih kamu bawa makanannya ke meja makan"Dara memberikan piring berisikan lauk kepada Delin.
"mamah mau masak lagi?"tanya Delin.
"gak kok, mamah udah selesai tinggal ke depanin aja makanannya"ucap Dara sambil membawa beberapa piring.
mereka pun ke meja makan untuk sarapan bersama.
"kak Delin gamau tau pokonya nebeng"paksa Arsen.
"kendaraan lu kemana?, dimakan tikus?"tanya Delin dengan nada nyolot.
"idih sama adek sendiri aja pelit, pantes gaada yang mau"cibir Arsen.
"kata siapa?, banyak kali yang mau sama gw, cuman gw tolak"ucap Delin membanggakan diri.
"kemaren temen gw ada yang pede tingkat akut besokannya meninggal"ucap Arsen.
"ati-ati ntar balik Ke diri sendiri baru tau rasa"cibir Delin.
"sudah-sudah kalian kapan akurnya sih?"tanya Alesky.
"gaada kata akur"ucap Arsen dan Delin serempak.
kedua orang tuanya hanya menggeleng kepala, mereka tak habis pikir sama anak-anak nya setiap sarapan pasti saja berdebat, meskipun begitu setidaknya rumah tidak sepi walaupun selalu diisi dengan perdebatan dan pertengkaran kedua anaknya.
"yasudah kalian diantar supir saja"putus Alesky.
"oh iya kamu sekarang MOS ya Sen?"lanjutnya
"iya Pah"ucap Arsen.
"sudah disiapkan semua?"tanya Dara.
"sudah mah"ucap Arsen.
06.00
"Ayah berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum"pamit Alesky.
"Kalo gitu Delin sama Arsen juga berangkat, mah kita pamit ya"mereka berdua menyalimi kedua orang tuanya dan pergi menuju mobilnya.
SEKOLAH
Depan Gerbang
06.35
"kak gw duluan ya, mau siap-siap"pamit Arsen
"Sono"usir Delin.
merekapun berpencar menuju tempat tujuan masing-masing.
Kelas
"assalamu'alaikum"ucap Fany saat memasuki kelas, ia melihat apakah sudah ada yang datang/belum.
"wa'alaikum salam"ucap seseorang dibelakang Fany.
"Tarik siis"latah Fany.
"Semongko"sahut seseorang dibelakang Fany.
"yaampun, meresahkan sekali"ucap Fany mendramatisir.
"dih"cibir seseorang itu.
"lu gak nanya gitu ke gw, gimana liburan nya?"tanya Fany.
"kurang kerjaan banget gw nanya-nanya lu"ucap seseorang itu yang diakhiri kekehan.
Fany memasuki kelas dan duduk di bangku yang kosong.
"ngapain lu duduk dibelakang gw"sinis Fany.
"emang kenapa?, emang ini sekolah nenek moyang lu?"cibir seseorang itu.
"HALO JIYA, HALO FANY FREYA COME BACK"ucap Freya dengan mulut toanya.
"duh masih pagi Ya"ucap Rara Adriana yang kerap disapa Rara sambil menutup kuping dan berjalan menuju bangku Fany.
"gw duduk sini ya,Ny"lanjut Rara.
Fany hanya menganggukkan kepalanya.
"JIYA GW DUDUK SAMA LU YA"teriak Freya Arabelle yang kerap disapa Freya kepada Jiya yang duduk dibelakang Fany.
"ogah ah, yang ada gendang telinga gw pecah kalo duduk sama lu"sinis Dinda Jiya yang kerap disapa Jiya.
"dih lu mah gitu sama temen"cemberut Freya
Jiya pun menghela nafasnya, mau bagaimana lagi, yang penting Jiya harus selalu membawa earphone guna menghindari mulut toanya Freya.
"terserah lu dah"putus Jiya.
Freya dengan senang hati duduk disebelah Jiya, menurutnya duduk sebangku dengan Jiya itu suatu hal yang menguntungkan dari bisa menyontek, meminjam buku catatannya, meminjam alat-alat tulisnya dan lain-lain.
"Kalian kemana aja sewaktu liburan?"tanya Freya.
"gw sih liburan ke pantai sama keluar negeri"ucapnya menyombongkan diri.
"orang sombong gausah diladenin"sahut Rara.
"ya maap, kalian pada kemana?"tanya Freya dengan serius.
"gw sih dirumah aja, paling kalo keluar kerumah sodara di Bandung"ucap Jiya dengan santai.
"gw ke rumah nenek sodara pada ngumpul, lumayan buat cuci mata juga"ucap Rara.
"kenalin sodara lu dong ke kita-kita"ucap Freya
"kita?,lu aja kali"ucap Jiya dan Fany serempak.
Rara pun menyemburkan air minumnya ke wajah Freya dengan tidak sengaja lalu tertawa terbahak-bahak.
"RARA LU KOK JOROK BANGET"teriak Freya dengan mulut toanya.
Rara, Fany, dan Jiya yang tak kuasa menahan tawanya pun tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Freya yang menahan amarahnya.
— Chương tiếp theo sắp ra mắt — Viết đánh giá