Xiao Yi sedikit menjaga jarak. Keberadaan Mei-Yin di antara mereka membuatnya tidak ada tempat untuk bercerita.
Li Zheng mendekati Xiao Yi yang tengah duduk di sebuah kursi panjang ketika putrinya bermain dengan anak-anak yang lain.
"Sayang, pulanglah. Kami sangat merindukanmu," ungkap Li Zheng Yu.
Xiao Yi menundukkan kepalanya sembari menggigit bibir bawahnya. Sejujurnya ia merasa sangat malu karena sudah salah paham. Namun ia terlalu gengsi untuk mengakui kesalahannya.
"Xiao Yi, Aku sungguh tidak melakukan apapun pada Qin Lan. Apa yang kau lihat itu tidaklah benar." Li Zheng Yu meraih tangan Xiao Yi lalu meremasnya pelan.
Xiao Yi masih diam, mengunci bibirnya rapat-rapat.
"Aku berani bersumpah demi apapun jika aku tidak pernah menginginkannya lagi," ungkap Li Zheng Yu dengan wajah serius.
"Bicaralah," bujuk Li Zheng Yu dengan frustasi karena Xiao Yi terus saja diam padahal ia sudah mengatakan semuanya dengan jujur.