Xiao Yi memandang ke arah Yu Chen dengan wajah terperangah.
"Ada apa dengannya? Apakah sudah bosan hidup?" gerutu Xiao Yi sambil mendengus.
"Sepertinya dia ingin bertemu denganmu," goda Li Zheng Yu sembari terkekeh.
"Apakah anda tidak cemburu? Sepertinya anda memang tidak menyukaiku." Xiao Yi menyipitkan matanya dengan bibir cemberut.
"Jika dengannya aku sama sekali tidak cemburu karena aku tahu kau tidak mungkin mau dengan pria pecundang seperti dirinya lagi. Berbeda dengan Zhaoxing, aku takut tiba-tiba kau termakan rayuannya," ungkap Li Zheng Yu.
Xiao Yi memukul bahu Li Zheng Yu karena kesal. Bagaimana bisa seorang ayah cemburu pada putranya sendiri?
"Anda pikir aku sudah tidak waras menyukai putraku sendiri?" gerutu Xiao Yi.
"Jangan marah seperti itu. Bibirmu yang cemberut seperti itu membuatku sangat ingin memakannya," goda Li Zheng Yu.
Bukannya keluar mereka malah asyik mengobrol sendiri tanpa memperdulikan Yu Chen yang sudah berjalan semakin dekat.
Tok tok ….