Tải xuống ứng dụng
4.98% Dosen Tampan itu Suamiku / Chapter 15: 15

Chương 15: 15

Keesokan hari nya

Juna memarkirkan mobilnya di depan rumah raina dan menunggunya di depan rumah . Raina turun dan berlari ke luar memakai dres mini warna kuning yang cerah dan rambut terurai menggunakan pita kecil pembelian juna waktu kencan pertama kemarin.

Juna kemudian tersenyum kagum melihat wanita nya sangat cantik hari ini

Juna pun membuka kan pintu mobil nya untuk raina dan ia pun masuk ke dalam mobil juga.

"Kita akan kemana?" Tanya raina ketika mobil mulai berjalan

"ada tempat yang ingin kau kunjungi?" Tanya juna balik kepada raina

"eemmm .. entahlah aku sedang memikirkan nya" jawab raina dengan wajah imut seolah sedang berfikir.

"Wahh pantai" teriak raina dengan girang ketika mobil juna berhenti di depan pantai.

"Apakah kita akan bersenang-senang di sini sir?" Tanya raina

"Tentu" ujar juna membukakn kembali pintu mobil nya untuk raina. Raina berlari kegirangan seperti anak kecil ke tepi pantai itu.

"Awas ombak" ujar juna sambil berlari kecil mngejar raina.

"Indah nya" gumam Raina kemudian menutup matanya menghirup udara pantai yang menyegarkan.

"Terimakasih sir" ujar raina kemudian memeluk juna

"Kau bisa memanggilku dengan nama jika berada di luar kampus" ujar juna

"Juna?" Ucap raina seolah tidak percaya diri dengan ucapan nya

"Ya sayang" jawab juna yang membuat raina tersipu malu.

Mereka berpelukan di tepi pantai sambil melihat pemandangan pantai yang sangat indah.

Juna kemudian mengeluarkan peralatan BBQ di dalam garasi mobilnya dan meletakkan nya di pinggir pantai

"Sejak kapan kau menyiapkan nya?" Tanya raina kagum melihat ternyata juna telah mempersiapkan ini untuk nya.

Juna hanya membalas senyuman untuk pertanyaan raina kemudian ia membuka kursi lipat dan meletakkan nya di sebelah nya

"Silahkan duduk" ujar Juna menyuruh raina duduk.

Raina pun duduk dan melihat juna yang mulai beraksi mempersiapkan dan mulai memanggang daging itu.

Juna menggulung kedua lengan kemeja nya yang menambah ketampanan nya.

Raina menatap juna yang tengah asik memanggang kemudian ia menatap lagi langit pantai yamg mulai memancarkan warna kuning ke orange menandakan matahari mulai menghilang atau yang biasa manusia sebut sunset.

"Sudah matang" ujar juna yang membuat raina sadar dari lamunan nya

"Sudah matang" gumam raina berdiri dari duduk nya dan mencoba daging itu.

"Enak" ujar raina kemudian mengambil daging nya lagi dan menyuapkan nya kepada juna. Mereka tertawa bersama di depan sunset pantai hari itu.

"Kau tau jalan pulang kan?" Tanya raina kepada juna karena seperti nya tadi raina merasa seperti jalan yang mereka lalui tidak seperti ini

"Seperti nya kita tersesat" jawab junaa cengengesan

Yang membuat raina menggelengkan kepala.

"Aku bahkaan baru pertama kali kesini setelah melihat di internet tadi malam" ujar juna polos memberitahukan kepada raina.

Kemudian mobil berhenti juna keluar dari mobilnya dan sedang memastikan jalan mana yang harus mereka lalui. Raina pun keluar mengikuti juna

"Ada apa?" Tanya raina

"Hem.. seperti tadi kita sudah melewati tempat ini", ujar juna bingung dan kemudian ia melihat ke arah langit malam yang cerah penuh dengan bintang-bintang.

"Ohh lihat" ujar juna mengarahkan mata raina ke langit

"Wahh cantiknya langit malam ini" ujar raina dengan raut bahagia.

"Kau tidak kalah cantiknya dengan langit itu" ujar juna sambil menatap rai"Apa?" Tanya raina karena tidak mendengar dengan jelas ucapan juna tadi.

"Ahh.. tidak maksud ku iya langitnya cantik" ujar juna mengalihkan.

Raina menangguk dan tersenyum membenarkan ucapan juna dan kembali menatap langit malam itu.

Juna terdiam seolah sedang memikirkan sesuatu sebenarnya ada hal yang ingin ia katakan tetapi ia mengurungkan niat nya. Tangan kiri nya masih berada di saku celana memegang sebuah cincin.

"Rara ulurkan tangan mu" ujar juna meminta raina mngulurkan tangan nya.

"Aku ada sesuatu untuk mu", ucap nya lagi

Raina pun mengulurkan tangan nya kemudian juna meletakkan sesuatu di atas tangan raina

"Jahe merah?" Tanya raina heran melihat juna memberikan nya se sachet jahe merah

"Kau pasti akan masuk angin setelah bermain pantai hari ini "ujar juna berlalu masuk ke dalam mobil nya.

Raina yang masih heran melihat jahe merah itu kemudian membuka dan meminum dengan polosnya.

"Terimakasih untuk hari ini juna" ujar raina keluar dari mobilnya juna

Juna tersenyum seolah ekspresi nya mengatakan sama-sama kemudian juna pergi pulang ke apartement nya.

Sesampai di apartement juna langsung menjatuhkan tubuh nya di atas tempat tidur ia cukup lelah mengendarai mobil seharian.

Fikiran juna kembali tertuju ke kejadian tadi sebenarnya juna ingin melamar raina dan memberikan cincin itu tetapi juna masij tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya semakin ia berusaha untuk jujur semakin ia tidak ingin mengakhirinya. Karena Raina terlalu indah bagi juna.

Juna mengambil ponsel nya dan menelfon tomas

"Kau dimana?"

"Aku di bar"

"Tempat biasa?"

"Tentu"

"Aku akan kesana" ujar juna mengakhiri telfon itu kemudian iya berdiri mengambil kunci mobil dan jas nya.

Sesampainya di sana iya menuju meja dan melihat tomas yang tengah asik minum bersama wanita.

"Pacarmu?" Tanya Juna

"Hanya untuk malam ini". Ujar tomas tertawa dan meminta wanita itu meninggal kan mereka berdua. Ternyata tomas masih tidak berubah dan memacari semua gadis

"Ada apa? Biasanya kau sudah tidak ingin bergabung" ujar tomas menenggak lagi minuman nya

"Aku ingin menikahi raina" ujar juna

"Apa?" Balas tomas yang setengah kaget mendengar ucapan teman nya

"Aku berniat melamar nya tetapi aku tidak bisa mengucapkan nya" ujar juma dengan nada yang agak berat.

Tomas nelihat reaksi teman nya. sepertinya raina sangat berarti bagi juna dan bisa membuat juna tidak lagi memacari gadis hanya untuk satu malam karena setelah putus dari aletta juna bahkan tidak pernah ingin memacari wanita dengan serius.

"Selama kau tidak mengatakan yang sebenarnya, semua akan baik-baik saja" ujar tomas meyakinkan juna

"Kau hanya perlu menyembunyikan kebenaran nya" timpal nya lagi meyakinkan.

Juna terdiam memikirkan ucapan tomas kemudian tomas menuangkan bir kedalam gelas Juna. Juna pun tidak bisa menahan diri lagi dan mabuk bersama tomas

"ahh...kepala ku" ringis juna yang baru saja bangun dari tidur nya dan dia lihat ternyata hari sudah pagi.

"Bagaimana aku bisa pulang semalam?" Gumam juna mengingat kejadian semalam karena terkhir yang ia ingat ia sedang minum dengan tomas

"Seperti nya aku sangat mabuk semalam" ujar juna dan berdiri dari ranjang nya kemudian mengambil air putih di dalam kulkas.

Ketika menenggak air ia baru teringat semalaman ia tidak mengabari raina

Dengaan buru-buru ia mengecek ponsel nya dan ia lihat ada 2 panggilan tak terjawab dan 1 message dari raina

Message

"Kau sudah tidur?"

Huhhh juna menghela nafas sepertinya raina tidak marah ia beruntung memiliki raina dengan sifat pengertian nya di banding dengan aletta dulu yang terlalu posesif mengekang nya dan itu membuat nya cukup kewalahan menangani aletta.

"Ahh... Memikirkan nya saja sudah membuat ku rindu dengan rara" ujar juna merebahkan lagi tubuhnya di atas tempat tidur

Juna mengecek kembali ponsel nya dan melihat email ternyata banyak sekali tugas yang harus ia selesai kan hari ini

Juna berdiri mengambil laptop nya dan mulai mengerjakan beberapa berkas-berkas penting sebelum profesor martin

Dan sepertinya hari ini ia tidak bisa berangkat ke kampus cukup mengerjakan nya di apartemennya saja

"hahh.. tetapi tidak bisa melihat rara hari ini" ujar nya menghela nafas sepertinya juna tengah di mabuk dengan rain

AYO KITA SIMBIOSIS MUTUALISME, SALING MENGUNTUNGKAN SATU SAMA LAIN DENGAN LIKE N KOMEN YANG MEMBANGUN JUGA PERLU!


next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C15
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập