"Aaaaaak...!" Jerit Rio kembali sambil memegangi perutnya. Mulutnya meringis, wajahnya berkerut menahan sakit akibat benturan keras pada pantatnya dangan tanah, yang langsung berkontraksi dengan rahimnya. "Aaau...!!"
Deg!!
Jantung Jamal berdetak kuat, saat melihat wajah Rio yang terlihat sedang menahan sakit. Bola matanya melebar saat ia tersadar jika sakit yang dirasakan oleh Rio berasal dari perutnya.
Detik itu juga, wajah Jamal berubah menjadi tegang dan cemas. Kemungkinan-kemungkinan buruk tentang bayinya langsung hinggap di otaknya.
Dengan pergelanagan yang mulai gemetar, dan napas yang memburu, pandangan Jamal kini beralih pada sosok preman yang baru saja mendorong Rio hingga terjatuh. Rahang tegasnya mengeras, bola matanya menatap tajam preman tersebut dengan sorot mata yang membunuh.