Tải xuống ứng dụng
37.5% cinta tanpa syarat / Chapter 21: Tiba-tiba pergi

Chương 21: Tiba-tiba pergi

"Zia ga pa pa ka,,,,jawab zia samnbil melap air matanya dan berusaha melepaskan tangan varun yang menariknya.

Orang-orang yang berada di tempat itu semakin terheran heran termasuk para pelayan.

"Ga pa pa gimana,,,? kamu tiba-tiba datang dan pergi dengan nangis,,Ada apa,apa ada yang membuatmu tak nyaman berada di tempat ini,,? tanya varun yang terlihat kawatir.

Pelayan yang tadi merendahkan zia seketika menegang atas pertanyaan varun,dia tak tau kalau akan seperti ini.

"Zia ga pa pa ka,,,zia cuman mau pulang saja.jawab zia dengan masih sesekali melap pipinya karena air matanya masih saja mengalir.dia begitu sedih karena di bilang perempuan j*l*ang dan p*l*cur.

"kalau kamu mau pulang kamu kan bisah bilang ke aku,,,,,pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku.?tanya varun dengan masih memegang pergelangan zia,varun tak perduli dengan sekitarnya yang memperhatikan mereka.dia hanya kawatir melihat zia seperti itu.

"Sudah ka,,,zia benar ga pa pa,ayo kita pulang aja,,! ucap zia.dia takut kalau varun akan marah.Varun hanya diam sambil menatap zia dengan tajam.

"MONA,,,,,,,,panggil varun tiba-tiba dengan nada dinginnya.Zia yang mendengar varun memanggil seseorang menatapnya tak mengerti.

"Iya Tuan,,,,,jawab orang itu yang baru saja di panggil namanya dengan kepala menunduk karena takut.orang yang menyambut mereka pas sampai di restoran itu,zia menatapnya penuh tanda tanya.

"Apa yang terjadi,,,? tanya varun dingin tanpa menatap orang itu,dia hanya menatap zia.

"Maafkan saya Tuan,,,,,,saya hanya melihat mba yang bersama tuan varun bicara dengan para pelayan yang lain.Begitu saya mau menghampirinya tiba-tiba saja mba ini langsung pergi dengan sudah menangis tuan.jawab wanita itu takut-takut tanpa berani melihat varun.

Zia semakin bingung melihat itu .wanita itu begitu takut dengan varun.

"Panggil mereka semua,,,,! ucap varun yang sudah mulai emosi dengan rahangnya yang mengeras,dengan masih memegang pergelangan tangan zia sambil menatap zia dengan tatapan yang sulit di artikan.

zia yang melihat wajah varun yang seperti itu semakin bingung dan juga takut.

"Baik pa,,,,,jawab pelayan itu.Mona adalah orang kepercayaan keluarga varun sekaligus menejer di restoran itu.

"Apa ada yang bisah menjelaskan kepadaku apa yang terjadi,,,? tanya varun sambil menatap para pelayan dengan wajah dinginnya.

Sedangkan pelayan yang baru saja merendahkan zia semakin ketakutan.Dia tak berpikir akan begini jadinya.

"JAWAB,,,,,bentak varun tiba-tiba yang membuat semua orang yang berada di situ sangat kaget begitu juga dengan zia.

"Maafkan kami tuan,,,,kami tak berbuat apa-apa pada mba ini,,jawab salah satu pelayan dengan takut.

"Tapi saya melihat dan mendengar bahwa Dewi sudah merendahkan mba ini dengan mengatakan mba ini perempuan matre dan,,,,,ucapan pelayan itu terhenti karena zia tiba-tiba saja memotong pembicaraannya.

"ka mereka tidak ,,,,,ucapan zia pun terhenti karena varun memotong ucapannya dengan varun mengangkat tangannya,,,

"Lanjutkan,,,,! kata varun yang menahan amarahnya.

"Dengan mengatakan perempuan matre dan perempuan j*l*ng juga pep,,,p*l*cur.ucap pelayan itu yang bernama lila terbata dan takut dengan masih menundukan kepalanya.

Lila memang tidak suka dengan dewi yang kasar dan juga suka semena-menanya sendiri ,sok-sok berkuasa di bandingkan dengan mba mona yang menejer .

varun mengepalkan tanganya kuat mendengarkan perkataan pelayan itu,wajah putihnya memerah karena menahan amarah.

pelayan yang bernama dewi semakin ketakutan,tangannya sudah gemetar,"kenapa jadi kaya gini sih,,,bodoh aku tidak bisah menahan emosiku tadi,,ucap pelayan itu dalam hatinya.

zia yang melihat wajah varun semakin takut dan semakin bingung.

"ka,,,,dia tak bermaksud mere,,,,,,,,,ucapan zia kembali terhenti.

PLAAKK,,,,,

sebuah tamparan keras berhasil mendarat di pipi dewi.Zia sangat terkejut dan juga sangat ketakutan sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.begitupun dengan mona,lila dan para pelayan lainnya juga orang-orang yang berada di situ sama terkejutnya,dan juga takut sambil membelalakan mata mereka tak percaya.

sedangkan pelayan bernama dewi itu meringis kasakitan dengan memegang pipinya yang terasa panas dengan sudah mengeluarkan air mata..

"Apa kau tak tau siapa perempuan yang sudah kau rendahkan ini ha,,,? berani-baraninya kau bertindak sesukamu di Restoranku.ucap varun dengan membentak serta menunjuk wajah dewi dengan sangat marah.

sedangkan zia baru mengerti kenapa semua pelayan takut pada varun.

"Maafkan saya tuan,kata dewi takut dengan menunduk masih memegang pipinya.

"Kau saya pecat,,,,,ucap varun masih dengan amarahny.

semua yang berada di tempat itu tidak berani berkata apa-apa,.

"Tapi pa,,,,,ucap dewi terputus."

"Apa kau tak dengar ? kau saya pecat sekarang juga,ucap varun dengan tegas dan masih sangat marah.

zia yang melihat varun seperti itu juga tak berani bersuara karena terlalu takut.

"saya tidak akan bisa menerima orang yang sudah berani beraninya merendahkan ISTRI saya.ucap varun dengan dingin dan tegas melihat kesemua pelayan.

Para pelayan dan juga orang-orang yang masih berada di tempat itu termasuk dewi merasa tak percaya mendengar itu semua.Mereka sangat mengenal seorang varun admajaya yang sangat dingin kepada wanita,mereka tidak perna melihat varun bersama seorang gadis kecuali sekretarisnya kalau menghadiri pertemuan bisnis.Dan sekarang tiba tiba mengatakan perempuan itu istrinya.

"ka varun,,,! panggil zia sambil memegang pergelangan tangan varun dengan takut.

varun pun menoleh dan menatap zia yang meneteskan air mata,dan menggenggam erat tangan zia.

"Ka varun jangan memecatnya.dia tak bermaksud mau merendahkanku ka,ucap zia lirih tak tega melihat pelayan itu di tampar dan juga di pecat.

"Tidak sayang,,,,kamu tak perlu membelanya itu sudah keputusannku.Aku tak terima dia sudah berani merendahkanmu..ucap varun yang sudah meredahkan emosinya sambil menatap zia dengan masih memegang tangan zia lembut.

"Tapi ka,,,,,

"Cukup sayang,,,,itu sudah keputusanku.potong varun."kalian bole bubar dan kau,,,kata varun menujuk ke arah dewi.

"Boleh pergi sekarang juga dari restoran ini.

Dewi pun pergi dengan perasan marah sudah di permalukan di depan banyak orang,"aku akan akan balas semuanya kepada perempuan sialan itu.sudah membuatku di pecat dan juga di permalukan.ucap dewi pada dirinya sendiri sambil menatap sinis ke arah zia.kemudian diapun meninggalkan restoran itu dengan dendamnya.

******

Di dalam mobil itu tidak ada yang saling bicara setelah mereka dari restoran itu.zia hanya menatap keluar jendela mobil sedangkan varun hanya fokus menyetir.

"kamu kenap,,,? dari tadi cuman diam aja,tanya varun sambil melirik sebentar ke arah zia dan kembali melihat kedepan.

"zia ga pa pa,,,,,hanya masih takut saja,jawab zia polos dan jujur.dia memang masih takut dengan kejadian tadi.

varun mengernyitkan keningnya sambil melirik ke arah zia.

"Takut kenapa,,,? tanya varun.

"Takut lihat amarah ka varun.jawab zia yang tidak melihat varun hanya fokus menatap keluar jendela mobil.

Varun hanya tersenyum kamudian mengacak pelan puncak kepala zia.

"Maafkan aku kalau sudah membuatmu takut.ucap varun kemudian menggenggam lembut tangan zia.

"Aku sangat marah mendengar dia merendahkanmu.aku tidak akan membiarkan siyapapun menyakitimu .aku akan selalu melindungimu dari apapun itu.ucap varun lagi dengan masih fokus menyetir dan sebelah tangannya masih menggenggam erat tangan zia.

zia sangat terharu mendengar semua perkataan varun dan menatap ke arah varun dengan air matanya yang sudah mengalir di pipinya.

Varun yang melihat itu langsung memberhentikan mobilnya di tepi jalan.

"Kamu kenapa sayang,,,? kenapa nangis,,? tanya varun cemas sambil mengusap air mata zia .zia menggelengkan kepalanya.

"Zia ga pa pa ka,,,zia hanya terharu mendengar semua perkataan ka varun.setelah orang tua zia pergi hanya riska dan keluarganya yang zia punya yang selalu menyayangi dan melindungi zia.dan sekarang zia juga senang ada ka varun di samping zia.ucap zia sambil terisak,varun pun melepas slembeknya dan langsung memeluk zia sambil mengecup kepala zia penuh sayang.

"Sudah,,,,kamu jangan nangis lagi,aku tak tega melihatmu menangis.zia hanya menganggukkan kepalanya.

Mereka pun melanjutkan perjalan untuk pulang ke rumah.

😅😅😅😅😅

jadi lagi satu babnya,,,,moga suka ya,,,,

untuk beberapa hari aku ga bisah update ya,,,coalnya uda sibuk kerja lagi,,,,terima kasih semu yang sudah menyukai ceritaq,,,lope lope yu 😘😘😘😘😘


next chapter
Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C21
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập