Arani kemudian melirik ke arah dua pedang yang menempel di dinding saling bersilangan. Arani melompat dengan gayanya yang indah mencabut salah satu pedang dari dinding dan mengambilnya. Gerakan Arani seperti seorang bidadari yang melayang dengan indah. Jonathan sampai terkesima, Ia memundurkan langkahnya ke belakang dengan mulut ternganga.
"A..apa kau manusia biasa atau si..siluman eh..makhluk halus ?" Kata Jonathan dengan wajah pucat pasi. Arani malah mencubit pipi suaminya.
"Pegang nih.. kalau kau pegang ini kau akan aman, luka karena pedang tidak akan seefektif peluru asalkan jangan sampai menghujam ke jantung saja." Kata Arani. Jonathan memegang pedang itu seperti memegang sebuah sapu. Ia terlihat sangat kaku.
Arani kemudian berdiri di belakang Jonathan, menempelkan tubuhnya ke tubuh bagian belakang Jonathan hingga puncak dadanya menekan ke punggung Jonathan. Kedua tangannya memegang tangan Jonathan. Ia mengajari Jonathan menggunakan pedang.