Begitu keluar dari kamar Apartemen Nizam, Pangeran Thalal bergegas melangkah diikuti oleh Cynthia yang terus mengomeli Nizam.
"Kakakmu itu terlalu jenius hingga hampir mendekati idiot kalaupun dia tidak idiot mungkin dia debil* tingkat parah sehingga hampir menyerupai devil**." Cynthia berkata dengan sebal.
"Ssst..jaga mulutmu itu. Dia adalah Pangeran Putra Mahkota. Kalau sampai ada yang mendengar habislah kita"
"Lama-lama Aku bisa mati berdiri tinggal dekat dengan Kakakmu. Ia benar-benar bunglon berdarah dingin. Kadang Ia A, lalu nanti Ia B, sebentar kemudian dia C. Dia itu sebenarnya manusia apa bukan? Kelakuannya seperti setan"
"Dia punya pemikiran sendiri. Kita yang salah sudah bertindak dibelakangnya. Sudahlah jangan terlalu diambil hati. Dia kan bermaksud baik."
"Ya.. Tuhanku... Pangeran Thalal yang Mulia, Yang baik hati kenapa Kamu tidak tonjok saja muka tampannya biar hidungnya yang mancung itu patah jadi dua"