Para pelayan itu segera membungkukkan badannya memberikan hormat kepada Nizam. Nizam menganggukan kepalanya dengan wajah penuh wibawa membalas hormat mereka. Para pelayan itu tampak menahan tawa melihat Alena yang mengelus bokongnya yang terkena tabokan Nizam.
"Kau memalukan." bisik Nizam ke telinga Alena sambil melirik tajam ke arah para pelayan yang berlalu sambil tetap menahan tawa. Hilang sudah wibawa Nizam di depan para pelayan tingkat rendahan itu.
"Kau yang memalukan, pake nabok bokong segala. Ini sakit tahu. Tanganmu itu begitu besar dan keras. Sekarang pasti berbekas merah dikulitku" Alena bersungut - sungut. Ia memajukan bibirnya beberapa cm ke depan.
"Kalau Kau tidak mau berlatih kuda maka Aku akan benar - benar menjadikan kamu sebagai kudaku. Aku akan menaikimu sambil memukul bokongmu terus menerus." Nizam berbisik tajam di telinga Alena.
Alena langsung menjauh dan lalu melakukan gerakan seperti sedang pemanasan mau berolah raga.