Alena baru akan menelpon seseorang ketika Nizam merangkul pinggangnya yang masih berlemak, "Kau menelpon siapa? Serius amat" kata Nizam sambil kemudian mengecup leher Alena. "Ssst..Aku sedang menelpon Issabela" Alena menjawab sambil mendorong wajah Nizam agar menjauh dari lehernya.
"Isabella?? Who is she?" Nizam mengerutkan keningnya.
"Dia perancang pakaian yang waktu itu merancang pakaianku, Aku ingin Ia membawakan salah satu koleksi gaun pernikahan untuk Arani. Harusnya sih bikin tetapi nikahnya kan besok jadi tidak mungkin untuk merancang dan menjahit spesial" Kata Alena sambil berbinar - binar. Ia sudah membayangkan si tomboi itu akan memakai gaun pengantin yang putih dan anggun.
"Hmmm..Akan aneh rasanya melihat Arani mengenakan gaun. Ia pasti akan menolak" Kata Nizam sambil mulai menjulurkan lidahnya. Alena jadi menggeliat " Kau..back off!! sana!! Aku lagi serius" Kata Alena ketika Ia mendengar suara Isabella di sana.
"Hallo Isabella, ini Aku Alena" Kata Alena.