Tải xuống ứng dụng
0.47% Cinta Sang Lycan / Chapter 2: AKU AKAN MEMBALASMU

Chương 2: AKU AKAN MEMBALASMU

"Lebih baik jika kau tetap di sini dan tidak melakukan apa- apa." Maximus memberi saran pada Kace. "Kakakmu akan menjadi sangat berang sekarang."

Dia melakukannya lagi. Kace menyipitkan mata sebiru samudranya sambil menatap pepohonan di luar kamarnya melalui jendela besar.

"Serefina mengkhianatinya dan Kau dicurigai membantunya melarikan diri." Sembur Maximus dan dia tidak beranjak dari pintu.

Kace mengalihkan perhatiannya ke pria itu, cara Kace memandangnya memiliki makna kalau dia sama sekali tidak memandang pria ini dengan rasa hormat. "Apakah aku menjadi tahanan sekarang?"

"Tidak, tentu saja tidak." Jawabannya tidak meyakinkan, terutama dari mulut Maximus.

"Begitu?" Kace mengangkat alisnya yang sempurna dan memiringkan kepalanya. Sifatnya yang santai tidak terlihat sama sekali untuk saat ini.

"Alpha Jedrek hanya membutuhkan penyelidikan lebih lanjut tentang keterlibatanmu dalam membantu Serefina melarikan diri dari dunia ini." Maximus menyilangkan lengannya untuk menunjukkan kalau dia siap untuk melawan Kace jika dia bersikeras untuk keluar satu langkah dari kamarnya.

"Dengan kata lain." Kace menutup matanya karena dia bisa merasakan makhluk buas dalam dirinya hampir mengamuk. "Dia tidak mempercayai aku." Dia menyimpulkan.

Kace lahir dari Alpha dan Luna terkuat dari Lycanthropes, terlebih lagi, Kace adalah seorang Donovan. Lycan putih suci, yang menguasai alam Lycanthropes. Darah Alpha di dalam dirinya begitu kental, meski dia tidak memimpin kawanan seperti yang dilakukan Jedrek dan Torak.

Oleh karena itu, cara Maximus memperlakukannya saat ini yang tanpa rasa segan dan cenderung kasar, sangatlah tidak bisa diterima, namun Kace tahu lebih baik untuk mengendalikan binatang buasnya yang marah saat ini.

Ini belum waktunya untuk itu.

"Sang Alpha mengira kau dan Serefina adalah kekasih." Maximus tidak menahan informasi itu. "Hanya karena fakta bahwa kau adalah adik laki-lakinya, yang memiliki darah yang sama, dia tidak mengeluarkan perintah untuk membunuhmu."

Cara Maximus mengutarakan kata- katanya menyiratkan bahwa Kace tidak cukup bersyukur karena dia masih hidup sampai sekarang.

Seolah- olah sedang berusaha mengatakan bahwa Jedrek sedang berbelas kasihan dan murah hati padanya saat ini. Maximus telah meremehkan Kace.

Pandangan jijik di mata biru Kace semakin dalam saat seringai muncul di bibirnya. "Oh wow! Aku tidak percaya kata- kata itu keluar dari mulutmu, seorang Gregory." Kace bisa melihatnya, perubahan emosi di mata Maximus.

Maximus Gregory adalah Gregory terakhir yang diampuni oleh Jedrek dan dibiarkan untuk hidup. Sudah diketahui umum bahwa keluarga Gregory adalah pengkhianat selama perang besar antara iblis dan Lycanthropes.

Semua anggota laki- laki keluarga Gregory dijatuhi hukuman mati oleh Jedrek, kecuali Maximus, karena dia telah menyerahkan diri sebelum pengkhianatan keluarga Gregory terungkap.

Maximus juga pernah membantu mereka dengan memperingatkan Jedrek tentang pengkhianatan keluarganya.

Karena jasanya, nyawa Maximus terselamatkan, tetapi tidak semua Lycanthrope senang dengan hal ini, beberapa dari mereka masih berpikir bahwa Maximus seharusnya juga mati.

Tapi, karena Jedrek mengampuninya, maka dia masih dapat berdiri dihadapan Kace sekarang dan mengkritik dirinya seperti ini. Walaupun masih banyak suara sumbang yang mengatakan kalau dia tidak pantas untuk ini semua.

Terlepas dari itu, tidak ada orang waras yang akan tidak mematuhi keputusan akhir Jedrek.

Tapi, Maximus dicopot dari gelarnya sebagai Beta Jedrek dan sekarang dia hanya menjadi pemimpin warrior nya. Salah satu general di bawah komando Jedrek.

Terlepas dari semua fakta itu, Jedrek dan Maximus masih berhubungan baik, karena mereka tumbuh bersama dan saling mengenal sejak masih dalam kandungan.

"Jangan main- main dengan nama keluargaku," kata Maximus dingin. Ini selalu menjadi topik yang tabu bagi Maximus sejak hari itu. "Kau tahu aku tidak bersalah."

Kace menyilangkan lengannya di depan dadanya, memberikan senyuman polos dan manis ke arah Maximus. Senyuman yang tidak mencapai matanya yang mulai menggelap. "Aku tidak tahu, bukan aku yang menjatuhkan hukuman mati kepada seluruh anggota keluargamu." Dia mengangkat bahu dengan acuh tak acuh.

Mereka saling memandang selama satu menit yang terasa seperti satu dekade, sebelum Maximus berbicara dengan nada mengejek. "Ya, karena aku ingat kau bukanlah Alpha saat itu."

Kace berbeda dari dua saudara laki-lakinya yang lain, meskipun darah Alpha mengalir di nadinya, dia tidak ingin mengambil peran dalam kepemimpinan Jedrek atau mengikuti langkah Torak untuk membangun kawanannya sendiri di tempat lain.

Ada sesuatu yang mengganggu Kace tentang memerintah ribuan kehidupan di bawah kommandonya, bertanggung jawab kepada mereka dan keluarga mereka.

Itu hanya karena, setelah perang besar, ada yang berubah dari cara Kace memandang kehidupan.

Mendengar komentar tajam Maximus, Kace terkekeh. "Untungnya aku tidak. Karena jika aku adalah seorang Alpha yang memberikan perintah eksekusi untukmu dulu, kita tidak akan membicarakan ini sekarang."

Kace dicurigai menjalin hubungan dengan Serefina bukan tanpa alasan. Sebenarnya, keduanya cukup dekat, meski sesekali mereka akan bertengkar, tapi mereka berhubungan sangat baik.

Oleh karena itu, mustahil jika Kace tidak memiliki salah satu dari dua sifat menyebalkan Serefina.

Pupil Maximus membesar saat dia mengertakkan giginya, "Menurutku kita tidak perlu membicarakan ini sejak dari awal, karena aku punya hal penting lain yang harus dilakukan sekarang."

"Bagus." Kace mengangguk setuju. "Karena aku tidak menghargai kunjunganmu sama sekali." Kace mengatakannya dengan terus terang tanpa berpikir panjang kalau hal ini dapat menyinggung Maximus.

Sebenarnya, itulah yang Kace inginkan. Menyinggungnya. Dia sudah sangat lama sekali tidak menyukai lycan ini.

"Aku hanya ingin kau tahu," Maximus berbalik dan memunggungi Kace ketika dia hendak berjalan keluar dari kamar. "Kau hanya akan membuang- buang waktu jika kau berpikir kau bisa melarikan diri dari kastil ini, karena ada banyak warrior di setiap sudut tempat ini yang siap untuk menangkapmu kembali, karena kau tidak memiliki wewenang untuk mengatakan sebaliknya jika kau mencoba melanggar perintah sang Alpha."

Maximus tidak bisa memenangkan perdebatan sebelumnya, jadi dia mencoba menyerang harga diri Kace sebagai salah satu saudara lelaki Donovan yang hebat. Dia meremehkannya karena dia bukan seorang Alpha.

Bukannya tidak bisa meraih gelar tersebut, hanya saja Kace memilih untuk tidak.

"Dan satu hal lagi." Maximus melirik Kace melalui bahunya. "Aku akan memberitahumu jika aku telah membunuh pasanganmu sesuai perintah Alpha Jedrek."

Mendengar itu, Kace tidak menunjukkan emosi apapun, tapi dia terlalu tenang.

Putra kedua keluarga Donovan sangat tenang sampai dia membuka mulutnya dan menjawab.

"Maaf merepotkan. Jangan khawatir, aku akan membalasnya dengan membunuh pasanganmu juga," ucap Kace. Sebuah senyum tersungging di sudut bibirnya, seolah pembahasan mengenai pembunuhan ini bukanlah hal yang serius.

Walaupun pada kenyataannya, Kace akan benar- benar membunuh pasangan Maximus kalau dia sampai menyakiti pasangannya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C2
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập