Mayang keluar dari ruang rawat Qiana sambil menghela napas berat.
"Okay! Masalah Qiana sudah jelas terlihat. Sekarang tinggal Bian. Apa yang akan Bian lakukan saat kami bertemu nanti?" gumamnya sembari berpikir.
Mayang mengemudi sambil mengikuti petunjuk arah yang membantunya menunjukkan jalan ke lokasi Bian berada.
Mayang mengerutkan dahinya saat memperhatikan jalan yang ia lalui saat ini.
'Ke mana Bian menyuruhku datang? Kenapa lokasinya melewati hutan seperti ini?' tanya Mayang dalam hati.
Benar saja. Jalan yang dilalui Mayang saat ini melewati hutan pinus yang di sepanjang jalannya tidak Mayang temukan rumah penduduk sekitar.
"Dasar Bian aneh! Seenaknya saja menyuruhku datang ke tempat seperti ini!" umpatnya tidak senang.
Alih-alih merasa takut karena memasuki jalan di tengah hutan sendirian, Mayang malah lebih mengkhawatirkan apa yang akan Bian rencanakan saat ini. Dan untuk membunuh rasa penasarannya, Mayang harus mendatangi tempat itu dan bertemu dengan Bian.
***