"Eh, Kak Sofi … jangan mengatakan hal-hal yang tidak baik. Nanti Ibu marah, loh … dah ya, aku lanjutkan lagi makanku. Sudah sisa setengah …."
"Buseet, cepat sekali makannya. Hm … tapi yang kamu bilang tadi memang benar sih, kita yang tinggal di sini tidak ada pilihan lain selain menuruti keinginan Ibu. Mungkin kamu juga nanti seperti itu. Makanlah yang banyak, setelah ini ada pekerjaan rumah yang sudah menunggumu. Tuh, nyapu, ngepel dan lain-lain … kalau mau protes, proteslah sama Kak Anti yang sedari tadi hanya duduk santai di rumah, membuat kesal saja! Darah tinggiku sampai naik karenanya!"
"M … aku harus mengerjakan semuanya seorang diri ya? Kak Sofi tidak mau membantu?" Cindy sedikit ragu untuk menanyakannya. Ia mengkhawatirkan satu hal. Suatu saat kebaikan Sofi bisa lenyap begitu saja karena bosan membantunya.