"Tempat apa ini?"
Deril menatap sekitar dengan kening mengekerut menahan silau dari cahaya matahari. Mulut yang selalu bergerak mengunyah permen karet. Menjadikan aura gelap Deril bertambah berkali kali lipat.
Deril menatap lea yang hanya memiliki tinggi sebatas bahunya. Membuat pria itu menunduk untuk dapat melihat wajah ayu lea.
"Kau tau? Berapa lama dan betapa sulitnya aku membangun semua ini."
Lea bungkam.
Deril memasukkan kedua tangannya ke dalam kecalana biru dongker yang di gunakannya.
Pandangan Deril kembali menatap gedung besar yang nampak kumuh dan berantakan jikadari luar.
"Kurang lebih 2 tahun aku membangun semua ini. Mulai dari pembangunan yang gedung penuh sengketa, Creane itu pun ku beli setelah pasar ini berjalan lebih setahun."
"Ku pikir kau sudah kaya sejak kau lahir."
Deril terkekeh.
"Yah. Sayangnya aku tak seberuntung itu. Baru ini saja aku bisa menikmati kekayaanku."