Alex kembali ke kamar saat aku sudah tertidur. Aku tahu karena aku sempat terbangun sedikit ketika Ia menarikku ke dalam pelukannya. Tapi saat aku terbangun keesokan paginya, Ia sudah mengilang dari sisiku.
Kejadian semalam membuat suasana hatiku terasa suram pagi ini, dan seakan ingin mengejekku, hujan turun sangat deras sejak satu jam terakhir. Aku belum keluar dari kamar setelah bangun dan mencuci wajahku. Yang kulakukan sejak tadi hanya duduk di pinggir jendela sambil mengamati hujan yang turun. Aku hanya membuka sedikit celah di jendela agar aroma basah yang segar bisa masuk ke dalam ruangan ini.
Sambil merangkul selimut yang membalut seluruh tubuhku aku menatap ke cuaca kelam di luar. Walaupun masih pukul sepuluh pagi tapi suasana di luar agak gelap, malah hampir kelihatan seperti pukul enam sore.
Tinggal berapa jam lagi? pikirku sambil berusaha menghitung.
Delapan puluh lima jam.